Vatican (Antara Kalbar) - Vatikan, Rabu, menyatakan kekhawatirannya atas kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait imigrasi.
Itu tanggapan pertama Tahta Suci sejak keluar keputusan presiden tentang larangan masuk ke AS bagi warga tujuah negara, yang berpenduduk sebagian besar muslim.
"Tentu saja ada kekhawatiran karena kami adalah utusan budaya lain, yakni keterbukaan," kata Deputi Menteri Luar Negeri Vatikan, Uskup Agung Angelo Becciu, kepada stasiun televisi Katolik Italia dalam menjawab pertanyaan tentang kebijakan Trump itu.
Becciu, orang ketiga dalam hirarki Vatikan, ditanya tentang keputusan presiden Trump itu, demikian pula janji Trump mendirikan tembok di perbatasan AS dengan Meksiko.
"Kenyataannya, Paus Fransiskus menekankan pada kemampuan untuk mengintegrasikan orang-orang yang datang di masyarakat dan budaya kami," katanya kepada TV2000.
Beberapa pemimpin Katolik Roma di AS mengkritik kebijakan eksekutif Trump tersebut.
Kardinal Chicago Blase Cupich, Minggu (29/1) waktu setempat menyatakan bahwa hal itu menjadi "peristiwa gelap dalam sejarah AS" dan hal itu kontras dengan nilai-nilai yang berlaku di Katolik dan bangsa AS.
Pada Februari, saat pulang dari kunjungannya ke Meksiko, Paus Fransiskus mengatakan bahwa pandangan Trump tentang pembangunan dinding "tidak Kristiani".