Kuala Lumpur (Antara Kalbar) - Perdana Menteri Malaysia Najib
Razak, Jumat, meluncurkan satu kapal berisi ribuan ton makanan dan
persediaan darurat untuk para Muslim Rohingya Myanmar.
Namun, tidak jelas ke mana sebagian besar bantuan tersebut akan dikirimkan.
Kapal membawa 2.200 ton barang, yang 500 ton di antaranya akan diturunkan di kota terbesar Myanmar, Yangon.
Rencana untuk menurunkan sisanya ke negara bagian Rakhine di
perbatasan dengan Bangladesh, tempat masyarakat Rohingya berada, masih
belum diketahui.
Najib selama ini bersuara lantang menyangkut perlakuan yang dialami minoritas Muslim Rohingya di Myanmar.
Najib mendesak pemerintah negara berpenduduk mayoritas pemeluk
Budha itu untuk menghentikan serangan-serangan terhadap kaum Muslim
Rohingya.
Pemerintah Myanmar, yang dipimpin oleh pemenang hadiah Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi, membantah tuduhan tersebut.
Pemerintah Maynmar berkilah bahwa banyak laporan soal kekerasan
terhadap warga Rohingnya merupakan kabar palsu dan bersikeras bahwa
kerusuhan di Negara Bagian Rakhine, tempat banyak warga Rohingya
tinggal, merupakan masalah dalam negeri.
"Momen ini
bersejarah ... suatu upaya mulia yang menunjukkan bahwa semua kepedihan
dan penderitaan warga Rohingya di Myanmar tidak akan diabaikan," kata
Najib saat berpidato di pelabuhan dekat Kuala Lumpur.
"Kami
mendengar kepedihan mereka, mereka yang diperkosa, dibunuh dan dibakar
hidup-hidup." Pasukan keamanan Myanmar melancarkan operasi di Rakhine
pada Oktober setelah sembilan polisi tewas dalam serangan di pos-pos
perbatasan. Pemerintah menuding masyarakat Rohingnya, yang dibantu
milisi-milisi asing, sebagai pelaku serangan.
Sejak itu,
setidaknya 86 orang tewas dan sekitar 66.000 lainnya mengungsikan diri
ke Bangladesh. Para pengungsi, warga dan kelompok-kelompok pejuang hak
asasi manusia mengatakan pasukan Myanmar telah melakukan kekerasan,
termasuk hukuman mati tanpa peradilan serta pemerkosaan.
Kementerian Luar Negeri Malaysia mengatakan dalam pernyataan bahwa
Bangladesh telah memutuskan untuk tidak memberikan izin bagi kapal
kiriman Malaysia itu untuk merapat di pelabuhan Teknaf, Bangladesh,
tempat banyak pengungsi dari Rakhine berada.
Menlu Malaysia
Anifah Aman telah meminta Komisioner Tinggi Bangladesh untuk Malaysia
mengupayakan agar keputusan itu diubah, kata pernyataan.
Myanmar juga belum mengizinkan kapal tersebut berlayar menuju Sittwe, ibu kota Negara Bagian Rakhine.
PM Malaysia Kirimkan Bantuan Untuk Rohingya Myanmar
Sabtu, 4 Februari 2017 8:51 WIB