Palangka Raya (Antara Kalbar) - Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Ismail
menyebut sistem informasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan
(Darkarhutla) bakal dilakukan secara online agar dapat diakses
masyarakat dengan mudah selama 24 jam.
"Rencana online ini
dibuat karena sistem informasi Darkarhutla sangat penting dalam
mendeteksi dini titik panas maupun pemadaman di lokasi hutan dan lahan
yang mulai terbakar," kata Ismail di Palangka Raya, Kamis.
Dia mengatakan deteksi dini juga sangat penting karena menyangkut
beberapa parameter yang dapat dijadikan kriteria menetapkan status
bencana kebakaran atau kabut asap.
"Itu kenapa dibuat secara online 24 jam tanpa henti," tambahnya.
Selain itu, Pemprov Kalteng juga akan menyusun dokumen rencana
induk pengendalian kebakaran hutan dan lahan (RIP) karhutla. Penyusunan
tersebut akan melibatkan semua pihak karena menjadi acuan bagi
Kabupate/Kota untuk membuat rencana induk yang sama.
Ismail
mengatakan mengenai aspek pemberdayaan masyarakat dalam pengendalian
karhutla, telah disediakan dana operasional maupun sistem kemitraan. Di
mana pemberdayaan tersebut akan diutamakan dari perspektif pencegahan
diikuti dengan penanggulangan.
"Ini semua kita lakukan
karena karhutla tidak hanya berdampak pada sosial, ekonomi, politik dan
lingkungan hidup, namun juga terganggunya proses percepatan pembangunan
serta kesejahteraan masyarakat," ucapnya.
Anggota DPD
periode 2014-2015 ini pun mengapresiasi dukungan dari kalangan DPRD
Kalteng terhadap rancangan peraturan daerah (Raperda) tentang
Pengendalian karhutla. Sebab, raperda tersebut nantinya akan mengatur
secara detail mengenai kearifan lokal membukan lahan dengan cara
membakar.
Dia mengatakan pengaturan secara detail tersebut
karena undang-undang maupun Peraturan Pemerintah memberikan pengecualian
bagi kearifan lokal untuk membuka lahan maupun pemusnahan hama atau
penyakit.
"Kalau pembakaran di lahan gambut, memang dilarang
sesuai ketentuan. Tapi, pertanian di lahan gambut perlu dikembangkan
dengan pendekatan inovatif pada teknik budidaya, pengolahan, panen dan
pasca panen," kata Ismail.
Informasi Darkarhutla Kalteng Bakal Online
Kamis, 16 Maret 2017 12:46 WIB