Ketapang (Antara Kalbar) - Rasio elektrifikasi di wilayah PLN Area Ketapang ditargetkan naik menjadi 75 persen tahun ini seiring diresmikannya PLTU 2 x 10 MW oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo melalui video conference yang dilakukan di pelataran PLTU Desa Sukabangun Dalam, Kecamatan Delta Pawan, Kabupaten Ketapang, Sabtu (18/3).
Acara yang juga dihadiri oleh Bupati Ketapang dan Forum Pimpinan Daerah Kabupaten Ketapang, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat ini merupakan bagian dari rangkaian acara peresmian 8 PLTG Mobile Power Plant (MPP) dengan total kapasitas 500 MW dan 9 infrastruktur ketenagalistrikan di Kalimantan Barat oleh Jokowi.
Berpusat di lokasi PLTG MPP Parit Baru 4x25 MW di Kabupaten Mempawah, acara peresmian juga dilakukan melalui video conference di 7 lokasi MPP lainnya dan PLTU Ketapang.
Sebelumnya, Jokowi telah meresmikan sinkronisasi pertama kali satu unit PLTU Ketapang ke sistem 20 kilo Volt (kV) pada bulan Juni tahun 2016 yang berhasil menyalurkan daya ke jaringan 20 kV Sistem Ketapang melalui Gardu Hubung Sukaharja.
PLN juga telah menunjuk anak perusahaan, PT Pembangkit Jawa Bali (PJB), sebagai pelaksana operasi PLTU Ketapang.
Menurut Manajer Area Ketapang, Sumarsono, sejak akhir tahun 2016, PLTU yang terletak di Desa Sukabangun Dalam, Kecamatan Delta Pawan, Kabupaten Ketapang ini telah beroperasi penuh sebanyak dua unit.
"Dengan beroperasinya 2 unit pembangkit dengan kapasitas masing-masing 10 MW ini, tentu akan memperkuat sistem kelistrikan Ketapang dan melistriki pelanggan di Kabupaten Ketapang dan Kayong Utara. Sebelumnya, daya mampu Sistem Ketapang sebesar 25,4 MW dan beban puncak 30,2 MW sehingga masih mengalami defisit mencapai 4,8 MW pada saat beban puncak," jelas Sumarsono.
Lebih lanjut dijelaskannya, dengan penambahan daya mampu menjadi 45 MW, saat ini sistem ketapang memiliki surplus daya sebesar 13 MW. Beroperasinya PLTU ini juga menurunkan Biaya Pokok Produksi (BPP) menjadi Rp2.000/kwh pada angka fuel mix 40 persen dan akan terus diturunkan menjadi fuel mix 35 persen dengan BPP Rp1.850/kWh sehingga kerugian akibat biaya operasional BBM dapat diturunkan karena adanya substitusi penggunaan bahan bakar minyak ke penggunaan batu bara atau energi primer yang lebih murah. Dengan kata lain, biaya pokok produksi menjadi lebih rendah.
Acara peresmian berlangsung meriah dan sarat akan tradisi Melayu di Kalimantan Barat, yang nampak dalam tata cara penyambutan Bupati dengan penampilan silat, iringan alat musik tar, dan tarian selamat datang.
Selain itu, juga dilakukan penanaman pohon di sekitar area PLTU.
Penyelesaian infrastruktur kelistrikan juga tidak terlepas dari peran serta masyarakat, stakeholder dan Pemerintahan setempat yang memberikan bantuan serta dukungan dalam proses pembangunan kelistrikan.
Sebagai wujud syukur PLN dalam penyelesaian pembangunan infratruktur ketenagalistrikan serta peresmian 8 MPP PLTG total 500 MW, PLN melalui program CSR PLN Peduli juga membagikan total 4.500 paket sembako gratis di 9 lokasi peresmian, termasuk 500 paket sembako bagi warga kurang mampu di sekitar PLTU Ketapang.
Rasio Elektrifikasi PLN Ketapang Ditargetkan 75 Persen
Sabtu, 18 Maret 2017 22:19 WIB