Semarang (Antara Kalbar) - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia
(Asita) Jawa Tengah menyatakan libur Lebaran tidak memengaruhi
permintaan wisata, baik domestik maupun mancanegara.
"Biasanya pada masa libur Lebaran, masyarakat lebih menyukai perjalanan
wisata secara mandiri, tidak melalui agen perjalanan," kata Ketua Asita
Jawa Tengah Joko Suratno di Semarang, Rabu.
Ketika berwisata
pada saat libur Lebaran, katanya lagi, masyarakat melakukannya
bersamaan dengan kunjungan mereka ke tempat keluarga sehingga tidak
ingin ada pembatasan waktu seperti melakukan perjalanan dengan agen
perjalanan wisata.
Meski demikian, untuk permintaan sewa kendaraan dan kamar hotel mengalami peningkatan relatif cukup signifikan.
Selama libur Lebaran kali ini, kata Joko Suratno, peningkatan sewa
kendaraan dan kamar hotel mencapai 25 persen dari jumlah kendaraan dan
kamar hotel pada hari libur biasa.
"Peningkatan 25 persen
ini yang menyewa secara konvensional. Kalau secara 'online', beda lagi.
Pasti peningkatannya lebih dari itu. Akan tetapi, itu tidak masuk data
kami," katanya.
Guna menyiasati penurunan permintaan
perjalanan wisata melalui agen pada masa libur Lebaran tersebut, menurut
dia, biasanya agen perjalanan membuat paket tur umum yang pesertanya
tidak harus dari satu kelompok.
Paket tersebut biasanya
diminati untuk perjalanan wisata ke luar negeri, terutama untuk
masyarakat yang tidak merayakan Lebaran.
"Akan tetapi,
beberapa tahun terakhir ini peminatnya juga tidak banyak. Mungkin karena
saat ini akses makin mudah sehingga masyarakat lebih memilih melakukan
perjalanan masing-masing," katanya.
Paket tur umum, kata
dia, sempat diminati oleh masyarakat pada tahun 2005. Namun, di beberapa
tahun terakhir ini, peminatnya tidak sebesar 12 tahun lalu.
"Meski turun, masih banyak agen yang menyediakan paket tersebut karena
permintaan masih ada cuma tidak sebesar dahulu," katanya.
ASITA: Libur Lebaran Tak Berpengaruh Terhadap Permintaan Wisata
Rabu, 5 Juli 2017 10:18 WIB