Putussibau (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Petrus Kusnadi mengatakan kebijakan untuk sekolah selama lima hari mulai pukul 07.00 WIB - 15. 00 WIB perlu dikaji ulang.
"Kebijakan itu perlu ditinjau ulang apalagi pemberlakuannya terlalu mendadak tanpa sosialisasi," kata Kusnadi ketika ditemui di Putussibau, Kapuas Hulu, Jumat.
Menurut Kusnadi penerapan sekolah delapan jam dalam sehari itu ada sisi baiknya yaitu untuk pendidikan karakter anak bangsa.
Namun, persoalannya Pemerintah Daerah setempat perlu perencanaan yang matang.
Karena kata Kusnadi, pihak sekolah harus bekerjasama dengan pihak ketiga yang dalam hal tersebut dirumah - rumah ibadah untuk pembelajaran agama siswa masing - masing.
"Tentu itu memerlukan anggaran, dan perlu sarana serta prasarana belajar dan ruang bermain bagi siswa, karena waktu delapan jam itu cukup lama,bagaimana caranya agar siswa tidak bosan," jelas Kusnadi.
Selain itu dikatakan Kusnadi, bahwa kebijakan sekolah lima hari itu juga merupakan tantangan bagi kepala sekolah, karena kepala sekolah harus benar - benar menjadi manager bagi sekolahnya.
Hanya saja untuk saat ini sekolah lima hari itu, menurut Kusnadi belum bisa serta merta dilaksanakan, apalagi Presiden juga meminta agar kebijakan itu dikaji ulang.
"Pada intinya kita bukanya tidak mau menjalankan aturan, tetapi jangan sampai aturan tersebut justru menimbulkan persoalan baru di daerah," tutur Kusnadi.
(KR-TFT/N005)