Pontianak (Antara Kalba) - Kepala BPS Kalbar Pitono mengatakan survei BPS pada Maret 2017 menunjukkan jumlah orang miskin Kalbar sebanyak 387.430 orang.
"Dari hasil survei dan jumlah penduduk yang ada di Kalbar, orang miskin di Kalbar setara dengan 7,88 persen," ujarnya di Pontianak, Senin.
Ia menambahkan jika dibandingkan dengan beberapa provinsi lainnya di Kalimantan, maka Kalbar merupakan daerah yang memiliki penduduk miskin tertinggi.
"Kalbar menjadi yang tertinggi di Pulau Kalimantan, baik dalam jumlah maupun persentase jumlah penduduk miskinnya," kata dia.
Ia merincikan bahwa untuk Kalteng penduduk miskin hanya 139.160 orang atau 5,37 persen dari jumlah penduduk, Kalsel penduduk miskinnya 193.920 orang atau 4,37 persen, Kaltim penduduk miskinnya 220.170 orang atau 6,19 persen dan provinsi baru Kaltara penduduk miskinnya hanya 49.470 orang atau 7,22 persen.
"Sebagai catatan pula garis kemiskinan yang dipatok untuk Kalbar adalah Rp377.219 ribu. Jauh lebih rendah dibandingkan dengan standar penduduk miskin Kaltim misalnya, Rp548.094," paparnya.
Meski demikian, Pitono mengatakan angka penduduk miskin di Kalbar tahun 2017 lebih baik dari survei sebelumnya yang dilakukan pada September 2016.
"Pada survei sebelumnya angka penduduk miskin di Kalbar berjumlah 390.320 orang atau 8,00 persen dari jumlah penduduk. Artinya angka penduduk miskin kita berkurang sekitar 2.890 orang atau mengalami penurunan 0,12 persen," katanya.
Lanjutnya, selama periode September 2016-Maret 2017, penurunan persentase penduduk miskin terjadi di daerah perkotaan dan daerah perdesaan.
"Untuk daerah perkotaan mengalami penurunan dari 4,97 persen menjadi 4,88 persen. Sedangkan daerah perdesaan mengalami penurunan dari 9,38 persen menjadi 9,28 persen. Kemudian, jumlah penduduk miskin pada bulan Maret 2017 di daerah pedesaan sebesar 311.270. Angka ini masih lebih banyak dibanding di daerah perkotaan sebesar 76.160 orang," jelasnya.
BPS menggunakan patokan besaran Rp377.219 perkapita perbulan pada Maret 2017 untuk daerah perkotaan.
Apabila dipilah menurut jenisnya, peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan).
"Pada Maret 2017, sumbangan garis kemiskinan makanan terhadap garis kemiskinan sebesar 78,85 persen," kata dia.
(U.KR-DDI/A043)
BPS: Penduduk Miskin Kalbar Capai 387.430 Orang
Selasa, 18 Juli 2017 6:33 WIB