Mempawah (Antaranews Kalbar) – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Mempawah, Kusnandi mengatakan keberadaan petugas pemutakhiran data pemilih yang kini turun ke rumah-rumah warga untuk melakukan pencocokan dan penelitian, juga berperan penting dalam melakukan sosialisasi dan pendidikan pemilih.
"Coklit ini dilakukan secara serentak se-Indonesia dan dilaksanakan selama satu bulan mulai sejak 20 Januari, khususnya didaerah yang menyelenggarakan pilkada. Target coklit itu satu PPDP atau petugas pemutakhiran data pemilih dalam satu hari itu lima rumah," kata Kusnandi, Di Mempawah, Minggu.
Menurut Kusnandi pelaksanaan pilkada dilakukan di 171 daerah. Akan tetapi pelaksanaan coklit serentak melibatkan 381 daerah. Termasuk pilkada di Kabupaten Mempawah, sekaligus penyelenggaraan pemilihan gubernur dan wakil gubernur di Kalbar.
Dikatakan Kusnandi gerakan coklit serentak sebagai upaya KPU dalam menyusun daftar pemilih yang akurat pada pelaksanaan Pilkada 2018, yang nantinya dijadikan dasar daftar pemilih sementara untuk Pileg dan Pilpres 2019 mendatang.
"Jadi seluruh komisioner KPU, baik di tingkat Pusat, provinsi dan kabupaten dirahkan untuk turun langsung ke lapangan bersama PPK, PPS, dan PPDP melakukan pencocokan dan penelitian," jelas dia.
Dia menambahkan jika gerakan coklit ini berjalan dengan baik sesuai target KPU, dengan asumsi satu PPDP mampu menjangkau lima rumah. Gerakan coklit serentak tersebut tidak hanya memeriksa keberadaan calon pemilih pilkada serentak, melainkan juga sosialisasi kepada masyarakat mengenai pelaksanaan pilkada.
"Jadi prinsispnya gerakan coklit serentak secara nasional tida hanya sekedar coklit. Yang jelas PPDP juga berperan penting melaksanakan tugasnya yakni melakukan sosialisasi dan pendidikan pemilih berbasis keluarga dengan metode pintu ke pintu," pungkas Kusnandi.
(Arz/N005)