Pontianak (Antaranews Kalbar) - Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Barat, Florentinus Anum menyebutkan saat ini kontribusi Crude Palm Oil (CPO) atau minyak kelapa sawit dari Kalimantan Barat sudah mencapai 11 persen di tingkat nasional.
"Kotribusi CPO kita sudah mewarnai nasional dengan produksi 2,2 juta ton per tahun," ujarnya di Pontianak, Senin.
Dikatakannya suplai CPO di dunia 80 persen adalah dari Indonesia. Menurut dia, hal itu menunjukkan Indonesia adalah negara yang memiliki peran strategis dalam memenuhi kebutuhan CPO dunia yang terus meningkat setiap tahunnya.
Baca juga: Pemerintah Berlakukan Patokan Harga CPO Dalam Rupiah
Baca juga: Pengendalian Pasokan CPO Bisa Tingkatkan Harga
"Ke depan kita targetkan Kalbar terus meningkatkan produksinya agar bisa memberikan kontribusi yang lebih besar sehingga berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah," kata dia.
Hingga saat ini dikatakannya luas tanam perkebunan sawit di Kalbar sudah mencapai 1,4 juta hektare yang terdiri 1,2 juta herktare perkebunan yang dikembangkan perusahaan dan sisanya dari swadaya masyarakat.
"Untuk secara total luas tanam perkebunan di Kalbar dari berbagai komoditas sudah mencapai 2,2 juta hektare. Di Kalbar 90 persen lahannya cocok untuk perkebunan," kata dia.
Ia menyebutkan persoalan di Kalbar terkait sawit yakni masih rendahnya produktivitas terutama di perkebunan plasma dan swadaya.
"Hal itu harus menjadi perhatian semua pihak terutama perusahaan yang harus membina. Pemerintah juga tentu ikut andil dalam hal itu agar tingkat pendapatan petani meningkat dan berujung pada kesejahteraan semakin membaik pula," ujarnya berharap.