Pontianak (Antaranews Kalbar) - Anggota DPRD Kota Pontianak Mashuni menyesalkan pelaku usaha setempat yang beromset ratusan juta rupiah per bulan masih menggunakan elpiji subsidi, hasil sidak tim monitoring sebelumnya di kawasan Kota Pontianak.
"Ini dilakukan pengusaha nakal, itu sama saja dengan mengambil hak orang lain. Semestinya mereka sudah beralih LPG 5,5 kilogram atau seterusnya," kata Mashuni di Pontianak, Kamis.
Menurut dia, sudah jelas ada aturannya sejak Oktober 2017 Pemkot Pontianak melarang pelaku usaha, mulai dari hotel, restoran, dan rumah makan tidak boleh lagi menggunakan elpiji subsidi.
"Kami minta pihak terkait terus menggencarkan pemantauan terhadap penggunaan elpiji subsidi tersebut agar yang menggunakannya, memang masyarakat yang berhak. Apalagi pemakaian elpiji akan meningkat di Bulan Ramahdan," ujarnya.
Dia juga mengimbau, kepala pelaku usaha rumah makan, dan lainnya agar tidak hanya memikirkan keuntungan pribadi saja, tetapi merugikan banyak orang.
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) Wilayah Kalimantan Barat masih menemukan sejumlah rumah makan yang menggunakan elpiji subsidi pascapelarangan menggunakan gas tiga kilogram tersebut.
"Dari hasil sidak kami bersama Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Kota Pontianak, masih menemukan rumah makan dan pedagang bakso yang menggunakan LPG subsidi," kata Sales Executive LPG Pontianak, Sandy Rahadian.
Ia menjelaskan, para pemilik rumah makan dan usaha tersebut masih terkesan kucing-kucingan. "Dari hasil penelusuran kami di lapangan, mereka pada umumnya diantar oleh spekulan yang ingin mengambil keuntungan pribadi dengan menjual elpiji subsidi tersebut ke rumah makan tersebut," katanya.
Ia menambahkan, pihaknya yakin kalau yang menyuplai tersebut bukan agen atau pangkalan LPG resmi, karena kalau ketahuan maka sanksinya jelas sampai pencabutan izin.
"Sebenarnya dalam hal ini, lebih kepada kesadaran dari pemilik usaha itu sendiri, karena mereka termasuk tidak berhak dalam menggunakan LPG subsidi tersebut," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Sandy berharap para pemilik usaha rumah makan dan restoran lebih sadar agar menggunakan LPG nonsubsidi, karena sudah jelas untuk LPG subsidi diperuntukkan bagi masyarakat yang tidak mampu.
Dewan Pontianak kesal pelaku usaha gunakan elpiji subsidi
Jumat, 11 Mei 2018 14:59 WIB
![Dewan Pontianak kesal pelaku usaha gunakan elpiji subsidi](https://cdn.antaranews.com/cache/1200x800/2018/05/gas.jpg)
Tim monitoring, terdiri dari PT Pertamina (Persero) Wilayah Kalbar, dan Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Kota Pontianak, masih menemukan sejumlah rumah makan yang menggunakan LPG subsidi pascapelarangan menggunakan gas tiga kilogram tersebut. (istimewa) (istimewa/)