Pontianak (Antaranews Kalbar) - Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Singkawang, A Kismed mengatakan, program imunisasi Measles Rubella (MR) sampai hari ini masih tetap berlanjut dan pencapaiannya sekitar 30 persen.
"Alhamdulillah, pencapaiannya sekarang sudah mencapai 30 persen," kata Kismed, Kamis.?
Meskipun pada pelaksanaannya, sempat ada penolakan dari sekolah-sekolah, terutama pondok pesantren (Ponpes) lantaran adanya fatwa MUI yang menyebutkan jika vaksin imunisasi tersebut mengandung babi.
Menurutnya, sepanjang imunisasi tersebut diberikan dalam keadaan darurat, maka hukumnya Mubah yang artinya boleh.
"Kalau sifatnya mendesak maka hukumnya Mubah," ujar Kismed.
Pihaknya akan menyebarkan sosialisasi imunisasi MR ke sekolah-sekolah yang menolak agar program pemerintah tersebut bisa berjalan dengan lancar khususnya di Kota Singkawang.
"Kalau sudah kita tempel fatwa tersebut, tinggal pihak sekolah lagi yang menilainya mau atau tidak di vaksin. Kalaupun masih tidak mau, tidak akan dipaksa," katanya.
?Dia mengimbau, bagi anak-anak, khususnya berusia 9 bulan sampai 15 tahun yang belum mendapatkan imunisasi MR, masih dapat diimunisasi hingga September 2018.
"Bagi yang belum segeralah meminta imunisasi tersebut di Posyandu atau Puskesmas. Karena pemberian imunisasi ini akan berakhir pada September 2018," ujar Kismed.
Imunisasi rubella di Singkawang capai 30 persen
Kamis, 23 Agustus 2018 14:33 WIB