Pontianak (Antaranews Kalbar) - Puluhan wartawan di Provinsi Kalbar, Rabu, mengikuti pelatihan jurnalisme sensitif gender yang dilaksanakan ole PWI Kalbar bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pemprov Kalbar.
Ketua PWI Kalbar, Gusti Yusri di Pontianak, mengatakan pelatihan itu pada intinya dilaksanakan guna memantapkan sumber daya manusia (SDM) para insan pers Kalbar terhadap sensitifitas gender, terkait kerja-kerja jurnalistik insan pers Kalbar.
"Kami berharap dengan kegiatan ini teman-teman wartawan di Kalbar semakin meningkatkan pemahamannya tentang etika terhadap pemberitaan penulisan berperspektif gender terhadap perempuan dan anak khususnya," katanya.
Ia mengatakan dirinya percaya pemahaman terhadap gender dikalangan insan pers Kalbar saat ini sudah baik.
Namun dengan berlakunya undang-undang baru yang telah diberlakukan secara efektif, di mana undang-undang itu menghendaki agar insan pers memberi perhatian khusus terkait pemberitaan perempuan dan anak.
"Nah dalam kegiatan ini kami memberi kesempatan bagi jurnalis-jurnalis senior, khususnya juga jurnalis muda, untuk dapat memanfaatkan pelatihan itu dalam menambah edukasi diri tentang rambu-rambu pemberitaan gender," katanya.
Ia berharap dengan pelatihan seperti ini, insan pers Kalbar mampu mengurangi pemahaman tentang pemberitaan gender yang sesuai kode etik dan rambu-rambu penulisan berita yang baik dan benar.
Sementara itu, Kabid Data Gender dan Anak, Dinas Perlindungan Anak dan Perempuan, Provinsi Kalbar, Paskaria Ema mengatakan, pihaknya saat ini menyesuaikan program unggulan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, ?yaitu program Tri M.?
"Tri M itu, yakni mengakhiri kekerasan kepada perempuan dan anak, mengakhiri perdagangan orang, dan mengakhiri akses kesenjangan terhadap perempuan," katanya.
Kemudian hal ini melalui penulisan berita dari para jurnalis Kalbar khususnya tujuan, dari program Tri M itu dapat dicapai oleh masyarakat Kalbar.
"Dan mudah-mudahan berkat bantuan insan pers sensetif gender, hasilnya dalam pemberitaan tidak hanya memojokkan kaum perempuan, akan tetapi juga dapat mengangkat hak persamaan gender itu sendiri," katanya.
wartawan di Kalbar ikuti pelatihan jurnalisme sensitif gender
Rabu, 12 September 2018 15:13 WIB