Pontianak (Antaranews Kalbar) - Bupati Kapuas Hulu AM Nasir menyatakan, hingga saat ini masih sebanyak 72 desa di kabupaten itu yang masih belum mendapat pasokan listrik dari PLN.
"Alhamdulillah untuk tahun 2018, sebanyak tujuh desa di Kapuas Hulu mendapat bantuan program LTSHE (lampu tenaga surya hemat energi), sehingga masyarakat kami sangat terbantu dengan adanya program tersebut," kata AM Nasir di Pontianak, Rabu.
Ia menjelaskan, karena masih banyaknya desa yang belum teraliri listrik, maka pihaknya memprioritaskan bagi desa yang memang paling prioritas, seperti jaraknya jauh dari jaringan PLN terdekat.
"Kalau desa tersebut jarak dengan jaringan listrik PLN terdekat hanya sekitar tiga kilometer misalnya, maka akan diusahakan bisa teraliri listrik dari PLN, sementara yang memang sangat jauh bisa diberikan bantuan program LTSHE tersebut," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Nasir menyatakan, pihaknya sangat menyambut baik dan mengucapkan terima kasih atas adanya program LTSHE bagi masyarakat di Kapuas Hulu, oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman tahun 2018 ini.
Ia menambahkan, masih banyaknya desa-desa di Kapuas Hulu yang belum teraliri listrik, karena terbentur letak geografis.
"Seperti di kawasan Danau Sentarum yang jaraknya bisa puluhan kilometer dari desa terdekat, sehingga kalau hanya mengharapkan pasokan listrik dari PLN, puluhan tahun ke depan juga masih sulit, sehingga salah satu alternatifnya dengan LTSHE tersebut," katanya.
Data Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, mencatat tahun 2018, ada tiga kabupaten di Kalbar yang mendapat bantuan program LTSHE, yakni Kabupaten Kapuas Hulu sebanyak tujuh desa atau sebanyak 957 KK; kemudian di Landak sebanyak dua desa atau sebanyak 494 KK; dan Kabupaten Sintang sebanyak enam desa atau sebanyak 987 KK.
Baca juga: PLN meresmikan listrik nyala 24 jam di Kecamatan Toba