Pontianak (Antaranews Kalbar) - Cuaca buruk yang ditandai dengan hujan lebat terus-menerus mengakibatkan puluhan rumah warga Ledo, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat terendam banjir.
"Air yang merendam jalan dan rumah warga sebenarnya sejak seminggu lalu. Hari ini sejak subuh mulai naik lagi. Hal itu karena hujan yang terus menguyur," ujar Indra, salah seorang warga Desa Lesabela, Kecamatan Ledo saat dihubungi di Bengkayang, Rabu.
Ia menjelaskan air yang menyebabkan banjir juga datang dari hulu sungai, sehingga kondisi banjir menjadi lebih tinggi.
"Air datang tiba-tiba dari hulu dan ini perlu diantisipasi. Kami butuh perhatian pemerintah daerah," kata dia.
Sementara warga lainnya, Juraida berharap Pemerintah Kabupaten Bengkayang melalui BPBD segera memberikan bantuan, terutama perahu atau sampan untuk menyeberang ke rumah dari pasar.
Baca juga: Pemkab Bengkayang diminta perbaiki irigasi pascabanjir
Baca juga: Lima desa di Kapuas Hulu terendam banjir
"Mau tidak mau sementara ini kami menggunakan rakit buatan sebab ada sekitar 300 meter lokasi yang mulai tergenang," kata dia.
Sebelumnya pada 31 Januari 2019 sekitar pukul 19.30 WIB, terjadi musibah tanah longsor di Desa Sungkung II, Kecamatan Siding akibat hujan deras. Kejadian tersebut menelan korban jiwa sebanyak tiga orang dan beberapa warga luka-luka serta belasan rumah rusak parah.
Dengan bencna tanah longsor tersebut hingga kini bantuan baik dari pemerintah maupun warga yang ada di Kalbar terus mengalir. Kejadian tersebut terus menjadi perhatian pemerintah daerah.
Selanjutnya pada 5 Februari 2019, kembali terjadi longsor di delapan titik di pinggir jalan dan bahkan ada menutup sejumlah titik badan jalan lintas negara menuju wilayah perbatasan RI - Malaysia. Pada kejadian longsor yang menutup badan jalan tersebut, hingga kini tidak ada laporan yang memakan korban. Untuk pembersihan longsor juga melibatkan pemerintah daerah dan warga di sekitar.