Jakarta (ANTARA) - Serangan dan kekerasan Israel terhadap rakyat Palestina, sejak awal Ramadhan 1440 Hijriah dikecam keras oleh organisasi kegawatdaruratan kesehatan "Medical Emergency Rescue Committee" (MER-C) Indonesia.
"Bulan suci Ramadhan yang seharusnya dihormati oleh seluruh warga dunia, tidak berlaku bagi Israel," kata Ketua Presidium MER-C dr Sarbini Abdul Murad kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.
Ia menegaskan bahwa Israel kerap melakukan serangan kepada rakyat Gaza, Palestina, yang tengah menunaikan ibadah di bulan suci, tidak terkecuali di tahun 2019.
"Israel selama ini selalu melanggar nilai-nilai kemanusiaan yang dibuktikan dengan serangan-serangan keji yang kerap dilakukan tentara Israel kepada rakyat Palestina, khususnya di Jalur Gaza," katanya.
Sarbini Abdul Murad -- dokter Indonesia pertama yang berhasil masuk ke garis depan Gaza saat konflik Palestina-Israel pada 2008-2009 -- menegaskan bahwa konflik Palestina adalah sentral konflik dunia yang harus menjadi perhatian bersama.
Karena itu, MER-C juga berharap Pemerintah Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Presiden Dewan Keamanan PBB dapat memaksimalkan perannya dalam membantu meringankan penderitaan rakyat Palestina.
MER-C mengapresiasi isu Palestina menjadi isu utama yang diangkat oleh Indonesia dalam periode kepemimpinannya di Dewan Keamanan PBB.
Sebagai elemen bangsa Indonesia dan bagian warga dunia, katanya, MER-C sebuah lembaga kegawatdaruratan medis juga menjadikan Palestina sebagai wilayah misi kemanusiaan jangka panjangnya.
Hal ini dalam rangka turut mendukung perjuangan dan kemerdekaan rakyat Palestina yang masih dijajah dan diblokade oleh Israel.
Setelah mewujudkan bantuan rakyat Indonesia dalam bentuk pembangunan RS Indonesia di Jalur Gaza, kini sebanyak 29 relawan Indonesia dari Tim Konstruksi MER-C sedang bertugas di Jalur Gaza untuk melakukan pengembangan RS Indonesia yang terletak di Bayt Lahiya, Gaza Utara untuk menambah lantai dan kapasitas ruang perawatan.
Menurut Sarbini, apabila Israel terus melakukan serangan-serangan ke Jalur Gaza dan eskalasinya terus meningkat, MER-C akan mempertimbangkan untuk pengiriman tim kesehatan ke Jalur Gaza untuk membantu menangani para korban.