Pontianak (ANTARA) - Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili menilai bahwa pancasila merupakan perekat sakti bagi bangsa Indonesia yang penuh keberagaman.
"Kita meyakini bahwa dalam konteks keberagaman yang terjadi di Indonesia, maka Pancasila adalah unsur perekat yang paling penting dalam konteks negara kita. Kita setiap saat membaca Pancasila dan dalam bentuk di mana lidah dan lisan kita mengucapkan kata-kata yang disusun rapi dalam teks Pancasila. Tapi lebih dari itu, hari ini saya mengajak kita semua mari kita membaca Pancasila dengan perilaku," ujar Atbah saat dihubungi di Sambas, , Kalimantan Barat, Sabtu (1/6).
Ia menegaskan memaknai Pancasila bukan hanya dalam teks yang dibaca oleh lidah dan lisan, sebab katanya Pancasila hari ini membutuhkan cara baca yang lain.
"Apa cara bacanya adalah dengan menjadikan dia sebagai perilaku kita, bagaimana Pancasila menjadi kan kita orang yang taat dalam beragama. Jangan hanya sekedar ketuhanan yang maha esa kita senantiasa baca, tapi kita tidak ditunjukkan sebagai orang yang soleh baik yang taat kepada Tuhan. Pancasila mengajak kita, untuk menjadi orang yang taat kepada agama. Siapa pun dia apapun dia," katanya.
Kemudian yang kedua lanjut Atbah, cara baca kita tentang sila ke-2 adalah kita punya perilaku yang nyata dalam keberadaban dalam kemanusiaan dalam keadilan.
"Kita butuh perilaku nyata untuk membaca Pancasila dalam konteks lain, bahwa kita harus bersatu. Kita berpadu dalam perilaku, bukan hanya dalam kata. Jika kita ingin bersatu dan kita ingin berpadu, maka berarti jangan pernah kita menghina orang, jangan pernah kita menuduh orang lain, jangan pernah kita memfitnah orang lain. Jangan pernah kita menyebar hak hoaks, ini namanya Pancasila, ini cara baca yang kita butuhkan hari ini. Bukan hanya dibaca-baca, ini cara baca kita pancasila hari ini kita baca dengan bagaimana kita bermusyawarah dengan baik untuk mencapai mufakat. Bagaimana kepemimpinan yang ada kita taati," jelas Bupati.
Atbah juga mengajak masyarakat menaati pemimpin yang diangkat.
"Sesungguhnya seorang pemimpin diangkat untuk ditaati, begitulah agama kita. Ketuhanan Yang Maha Esa mengajarkan tentang imam. Pemimpin untuk ditaati, ini cara baca yang perlu kita kuatkan," katanya.
Kemudian dikemukakan oleh Bupati, bagaimana kita membaca Pancasila sila ke-5 Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia cara bacanya adalah bagaimana menyebar sifat-sifat sosial di tengah-tengah masyarakat.
"Bagaimana seluruh anak bangsa kita ini bersifat sosial, bergaul interaksi secara sosial dan punya kepedulian terhadap persoalan sosial dalam bentuk realisasi dan kenyataan hidup kita sehari-hari. Ini cara baca yang kita butuhkan hari ini bukan sekedar kita baca lewat gerakan lidah," tutur Atbah.
Atbah : Pancasila perekat sakti bangsa Indonesia
Minggu, 2 Juni 2019 4:37 WIB