Warga Teluk Barak, Kecamatan Putussibau Selatan wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat terpaksa menggunakan perahu untuk melaksanakan takbiran ke rumah-rumah, kondisi tersebut dikarenakan banjir yang melanda akibat luapan sungai Kapuas.
Saat ini kedalaman air rata-rata satu hingga satu setengah meter, akibatnya aktivitas jalur darat di daerah Teluk Barak malam takbiran lumpuh total.
"Takbiran ke rumah-rumah warga sudah jadi tradisi kita untuk menyambut hari Raya Idul Fitri dengan penuh suka cita sekali pun harus menggunakan perahu karena banjir," kata Ketua RT 08 Teluk Barak, Ahmad Yani, di Putussibau Selatan, Kapuas Hulu, Selasa malam.
Dikatakan Ahmad Yani, malam takbiran yang dilaksanakan menyambut hari kemenangan itu dilaksanakan secara bergantian ke masing - masing rumah umat muslim.
"Jika banjir seperti ini maka alternatif kami menggunakan sampan," ucap Ahmad Yani.
Menurut dia, selain ungkapan kegembiraan menyambut Idul Fitri, dengan takbiran ke masing - masing rumah juga meningkatkan tali silaturahmi dan rasa kebersamaan warga Teluk Barak.
Dia berharap debit air banjir segera surut agar umat muslim di Teluk Barak dapat merayakan ldul Fitri dengan lancar.
Disampaikan Ahmad Yani, jika memang banjiri masih terus berlanjut, maka umat Islam yang akan sholat id terpaksa akan menggunakan perahu.
Sementara itu, pantauan Antara di lapangan luapan sungai Kapuas terjadi Selasa sore sekitar pukul 16. 30 WIB.
Dari hasil informasi yang dapat dihimpun Antara ada beberapa daerah di Kapuas Hulu yang terdampak banjir, di antaranya Desa Tanjung Jati dan Teluk Barak, Kecamatan Putussibau Selatan.
Ada pun daerah lain yang juga terdampak banjir yaitu daerah pesisir sungai Kapuas, Nanga Suruk Kecamatan Bunut Hulu.
Terkait kondisi banjir di sejumlah titik wilayah Kapuas Hulu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kapuas Hulu belum bisa dimintai keterangan.*