Pontianak (ANTARA) - Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar Kusmana mengatakan filosofi kembali ke meja makan suatu hal yang sangat penting bagi setiap anggota keluarga dalam membangun keluarga berencana.
"Selama ini banyak nilai-nilai keluarga yang sudah mulai terasa pudar, dimana setiap anggota keluarga yang mungkin karena kesibuka masing-masing membuat sesama anggota keluarga kurang berinteraksi dan berkomunikasi hingga terjadi kerenggangan, sehingga filosofi kembali ke meja makan sangat penting dalam mensukseskan keluarga berencana," kata Kusmana saat dihubungi di Banjarbaru, Kalsel, Kamis.
Ia menjelaskan, melalui penampilan stand pameran Harganas ke XXVI tingkat nasional di Banjarbaru Kalsel ini, pihaknya ingin menggerakkan kembali pada situasi yang sangat efektif untuk melakukan pembinaan ketahanan keluarga, yaitu meja makan tempat berkumpulnya seluruh anggota keluarga.
Kusmana beralasan, diangkatnya konsep kembali ke meja makan pada pameran tahun ini dimaksudkan bahwa BKKBN Kalbar ingin memberi pencerahan kepada para pengunjung bahwa meja makan dapat menjadi sarana yang sangat efektif bagi setiap keluarga dalam membangun dan melaksanakan fungsi-fungsi keluarga.
"Di meja makan semua bisa dibicarakan dan diimplementasikan dengan baik, mulai dari fungsi agama, reproduksi, ekonomi, ketahanan, cinta kasih, perlindungan, pendidikan, budaya sampai pada fungsi lingkungan. Dan saya yakin meja makan merupakan tempat yang sangat efektif untuk saling berbagi informasi, saling bercerita antara anak dengan ayah, ayah dengan ibu dan ibu dengan anak, sehingga setiap persoalan anggota keluarga dapat diselesaikan dengan baik," katanya.
Ia mengatakan pesan yang disampaikan pada stand pameran BKKBN Kalbar ini sangat esensial bagi membangun keluarga yang berkualitas.
"Di sini juga kami memberikan informasi-informasi tentang pentingnya program prioritas nasional, seperti program pencegahan terjadinya stunting, kesehatan reproduksi remaja. Dan ikon 'tadak kawen mude, yang kawen mude sepok'," ujarnya.
Kusmana menambahkan, ikon itu menandakan bahwa keluarga merupakan awal yang pertama dan utama dalam membangun keluarga.
"Ini khususnya dalam membangun para remaja atau generasi penerus untuk masa yang akan datang, untuk kaum muda itu sendiri dan negara dalam menyongsong generasi emas bangsa Indonesia," ujarnya.