Bupati ajak pengusaha makanan gunakan beras lokal Landak

Pontianak (ANTARA) - Bupati Landak, Kalimantan Barat, Karolin Margret Natasa mengajak seluruh pemilik rumah makan dan restoran setempat dan di Kalbar untuk menggunakan beras lokal Landak yang telah dipasarkan di Kota Pontianak.

"Saat ini beras lokal Landak sudah dipasarkan di Pontianak dan kami juga sudah bekerja sama dengan Hypermart untuk pemasarannya. Untuk itu, saya mengajak seluruh pemilik rumah makan di Landak dan Kalbar umumnya untuk bersama-sama menggunakan beras lokal Landak," kata Karolin di Pontianak, Jumat.

Menurutnya, saat ini sudah ada beberapa rumah makan yang bersedia untuk menggunakan beras lokal Landak. Salah satunya adalah Rumah Makan Sari Bundo cabang Bandara Supadio.

"Kami harapkan, semakin banyak rumah makan yang menggunakan produk kita, agar kesejahteraan petani di Landak semakin meningkat," tuturnya.

Karolin mengatakan, pada 2017 panen padi di Landak seluas 78.990 hektare dengan produktivitas sebesar 30,96 kuintal per hektare, dan produksi sebanyak 244.520 ton. Kemudian pada 2018 luas panen 78.037 hektare, produktivitas 34,36 kuintal per hektar, dan produksi 268.135 ton.

"Pada 2019 juga kurang lebih sama target kami," katanya.

Pemkab Landak memutuskan untuk bekerja sama dengan sejumlah pihak untuk pemasarannya. Selain Hypertmart, Pemkab Landak juga menggandeng sejumlah perusahaan di kabupaten itu untuk memasarkan beras lokal Landak tersebut.

Menurutnya, dengan mengosumsi beras lokal Kalbar, khususnya dari Landak, masyarakat Kalbar  telah membantu meningkatkan kesejahteraan petani lokal..

"Mudah-mudahan ini menjadi inspirasi dari para entrepreneur  di Landak mau menggali berbagai potensi yang ada di Kabupaten Landak, kalau ada usaha saya yakin kita bisa menembus pasar-pasar yang potensial, termasuk beras ini potensi pasarnya masih luar biasa," kata Karolin.

Kemudian sebagai kepala daerah, lanjutnya, ia pun mendorong koperasi melakukan kegiatan ekonomi riil untuk penjaminan dan pendampingan kepada petani

Petani, kata Karolin, didampingi dari proses tanam, panen, sampai pascaproduksi dan pemasaran.

"Saya sebagai kepala daerah tentu mendukung agar ini bisa berhasil, sesuatu yang awalnya coba-coba dan serasa mimpi kita mulai lihat hasilnya bersama, mudah-mudahan ini bisa terus meluas dan diterima masyarakat," katanya.