Jakarta (ANTARA) - Ole Gunnar Solskjaer tidak bisa menahan diri untuk menyampaikan sindiran kepada Liverpool menjelang pertandingan mereka dengan Manchester United malam ini dengan mengingatkan penantian 30 tahun menjadi juara liga yang harus dilalui klub yang tengah memuncaki klasemen Liga Premier itu.
United yang terseok-seok ditinggal jauh 15 poin oleh musuh bebuyutannya itu tetapi Solskjaer ingin mengingatkan mereka yang terkait dengan klub Anfield itu tentang elemen besar yang menguntungkan United.
"Saya yakin kami akan bangkit kembali dan menjuarai liga," kata Solskjaer seperti dikutip AFP. "Saya yakin tidak perlu sampai menunggu 30 tahun hingga kami menjuarai Liga Premier berikutnya."
Liverpool sudah memasuki tahun ke-30 untuk menyandang predikat juara liga sejak terakhir kali melakukannya pada 1990, sedangkan United terakhir kali juara liga enam tahun silam ketika masih di bawah Alex Ferguson pada 2013.
United berada di bagian bawah klasemen dengan hanya mengemas sembilan poin dari delapan pertandingan pertamanya. Selain itu mereka miskin gol dan kepercayaan diri.
Tetapi Solskjaer yang berada di bawah tekanan yakin kemenangan mengejutkan melawan tim dengan rekor 100 persen musim ini akan menjadi respons ideal.
"Kemenangan pasti bisa menjadi titik balik," kata dia. "Penampilan dan hasil yang bagus untuk kami di sini bisa mengubah kepercayaan diri pemain, suasana hati pemain, persepsi mereka tentang apa itu bagus."
"Mungkin mereka tidak terlalu percaya bahwa mereka kadang-kadang cukup bagus. Karena kurang percaya diri, Anda berpikir dua kali ketimbang bertindak berdasarkan naluri. Tapi saya tahu pemain-pemain ini cukup bagus. Saya tidak mengkhawatirkannya."
Solskjaer mengakui Liverpool sangat mengenal taktik serangan balik yang awalnya efektif diterapkan MU.
"Tim belum memberi kami kesempatan untuk itu - atau kita belum mencapainya," kata dia. "Mungkin karena pemain muda ingin bermain aman. Tapi jika Anda ingin mengambil risiko di klub ini, maka Anda tak boleh main aman."
"Salah satu filosofi besar saya sebagai pelatih adalah Anda harus cepat menyerang," kata dia seperti dikutip AFP. "Itu bukan berarti Anda harus memarkir bus dan cuma bertahan."
"Filosofi saya adalah Anda bertahan karena Anda ingin memenangkan bola pada posisi-posisi bagus untuk menyerang. Itulah bagian selanjutnya yang harus kami dapatkan."