Pontianak (ANTARA) - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Dr. Aria Pratama Surya Anggara mengingatkan masyarakat bahwa di saat musim pancaroba perlu diwaspadai berbagai penyakit yang diakibatkan virus.
“Penyakit yang kadang muncul saat pancaroba seperti saat ini banyak disebabkan oleh virus. Oleh karena itu perlu diperhatikan dan diwaspadai karena perlu penanganan yang cepat,” ujarnya di Pontianak, Jumat
Ia menyebutkan beberapa penyakit yang kadang muncul di antaranya gangguan pernapasan yaitu Influenza (flu) yang disebabkan virus influenza, menyerang hidung dan tenggorokan, lebih sering menyerang anak-anak dan lansia.
“Pada umumnya flu bisa sembuh sendiri, tetapi jika dibiarkan lama bisa menyebabkan gangguan di paru-paru menjadi infeksi saluran pernapasan,” kata dia.
Kemudian juga ada gangguan pencernaan, yang sering terjadi adalah diare. Diare atau buang air besar cair dengan frekuensi lebih dari lima kali atau lebih, bisa menyerang siapa saja, lebih sering disebabkan oleh perubahan kondisi air khususnya di Kota Pontianak dan Kalbar ini sering perubahan rasa dan kandungan dari air PDAM maupun sungai.
“Perubahan kondisi air sangat rentan terkena diare. Diare yang terus menerus bisa menyebabkan dehidrasi sedang sampai berat sehingga berisiko jika tidak ditangani,” kata dia.
Selanjutnya sakit mata, yang sering disebabkan oleh bakteri dari lingkungan luar maupun lingkungan kelompok, menyebabkan mata menjadi merah, gatal, berair, banyak timbul kotoran mata, dan akan mengganggu penglihatan.
“Sakit mata juga sangat berisiko penularan terhadap orang lain tinggi melalui kontak langsung dari tangan,” papar dia.
Yang juga mesti menjadi perhatian khusus kata dia yakni demam berdarah dengue dan atau chikungunya, sering muncul di musim pancaroba, disebabkan oleh virus dengue melalui gigitan nyamuk aedes aegypti atau atau aedes albopictus.
“Gejala demam dengue yang muncul jika terkena virus dengue adalah demam tinggi secara tiba-tiba, lemas, mual, muntah, mudah memar, nyeri kepala, nyeri otot, nyeri sendi, bahkan sampai mimisan, dan akan menjadi berbahaya jika ada pendarahan yang berat,” kata dia.
Beberapa jenis penyakit di atas yang kadang hadir di saat pancaroba secara umum terjadi karena kontak udara, lingkungan, dan kebersihan diri yang kurang. Sehingga perlu upaya pencegahan agar tidak terkena.
Menurutnya pencegahannya yang harus dilakukan masyarakat adalah dengan upaya terus menjaga kondisi tubuh tetap prima dengan meningkatkan daya tahan tubuh melalui makan teratur dengan isi yang baik dan seimbang. Kemudian banyak minum air putih, istirahat yang cukup, menghindari sering ke luar rumah yang tidak perlu, menggunakan masker atau pelindung hidung saat ke luar rumah atau bertemu dengan orang yang sakit, dan selalu cuci tangan pakai sabun setelah beraktivitas baik di rumah maupun ke luar rumah.
“Kemudian memperhatikan kebersihan rumah dan lingkungan, dengan selalu membersihkan dalam rumah dari debu, sering menjemur kasur, membuka jendela seperlunya agar debu atau percikan air tidak masuk, membersihkan tumpukan sampah seperti kaleng dan wadah penampungan air. Jika ada hewan peliharaan dijaga kebersihan hewan dan tempat makan, minum, dan kandang. Makan dan minum dari sumber yang baik dan bersih,” jelas dia.
Dikatakannya jika timbul gejala-gejala penyakit tersebut lebih dari tiga hari atau dalam satu hari terkena timbul rasa yang tidak nyaman, segera bawa ke fasilitas kesehatan.
“Bagi masyarakat yang merasakan ada gejala sakit segera bawa ke fasilitas kesehatan untuk diperiksa dan ditangani dengan cepat dan sesuai agar tidak terjadi komplikasi yang tidak diinginkan,” jelasnya.
Baca juga: Wilayah perhuluan Kalbar berpotensi hujan lebih tinggi
Baca juga: Masyarakat Kapuas Hulu diminta waspada penyakit musim pancaroba