Pontianak (ANTARA) - Sejumlah masyarakat di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, meminta pemerintah daerah untuk mengecek Tenaga Kerja Asing (TKA) di daerah itu untuk memastikan bahwa mereka bebas dari kasus virus corona.
“Pemerintah harus segera mengambil sikap untuk mencegah agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, terutama pada momen Festival Cap Go Meh yang biasa menjadi momen kunjungan wisatawan dari negara tetangga,” ujar Latif, salah seorang warga Bengkayang saat dihubungi, Senin.
Hal sama juga disampaikan warga Pesisir Kabupaten Bengkayang, Reza Satriadi yang mengungkapkan ada ratusan TKA di proyek PLTU 3 Parit Baru, dan PLTU 1 Kalbar yang terletak di Desa Karimunting, Kecamatan Sungai Raya Kepulauan, Kabupaten Bengkayang.
Baca juga: China sebut AS sebarkan ketakutan setelah merebaknya corona
Rezza berharap dinas terkait segera turun lapangan mengecek kesehatan pada TKA yang kebanyakan berasal dari China itu.
"Yang jelas masyarakat khawatir dengan merebaknya virus corona yang belakangan ini sudah merenggut nyawa ratusan orang yang tersebar di seluruh dunia dan korban terbanyak di China. Untuk di kabupaten Bengkayang kita juga musti waspada dengan merebaknya virus tersebut walapun belum ditemukan pengidap virus korona," jelas dia.
Reza juga meminta pemerintah terus memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya virus tersebut, cara pencegahan dini, dan cara menjaga kesehatan yang baik dan benar.
Menyikapi Kabupaten Bengkayang yang masuk dalam daftar rawan virus corona, Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bengkayang akan melakukan pencegahan deteksi dini terhadap TKA di PLTU di Kecamatan Sungai Raya Kepulauan.
Baca juga: Antisipasi virus corona di Pontianak harus dimaksimalkan
Selain mendeteksi pekerja asing, Dinkes dan KB juga akan menyiapkan ruang isolasi khusus sementara di RSUD Bumi Sebalo dan di Puskesmas Jagoi Babang yang termasuk dalam wilayah perbatasan.
"Isu virus corona sampai saat ini masih meresahkan masyarakat dari berbagai daerah di Kalbar, khususnya masyarakat yang berada di wilayah perbatasan. Jalur perbatasan ini menjadi jalur yang sangat rawan, karena keluar masuk orang tidak bisa di deteksi," ujar Kepala Bagian Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bengkayang dr. Aleksander Sinuraya.
Baca juga: Kapolda Kalbar imbau masyarakat jangan sebar hoaks tentang virus corona
Baca juga: Warga Australia yang dievakuasi dari Wuhan dikarantina di Christmas Island
Baca juga: RS kilat China mulai terima pasien virus corona