PT PLN (Persero) UIW Kalimantan Barat memperkuat keandalan selama kegiatan Cap Go Meh yang puncaknya tahun ini pada Sabtu (8/2).
“Perayaan Cap Go Meh ini menjadi salah satu agenda rutin pariwisata yang banyak menarik minat para wisatawan dari dalam maupun luar negeri, pastinya dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk sukses," kata GM PLN UIW Kalbar Agung Murdifi.
Untuk itu, PLN ingin memastikan kondisi sistem kelistrikan di Kota Singkawang dan sekitarnya terutama di lokasi-lokasi perayaan benar-benar aman. "Berbagai upaya telah kami lakukan untuk meningkatkan keandalan pasokan listrik,” ungkap dia.
Menurut Agung, pada tiap titik lokasi kegiatan telah disiapkan petugas yang siaga 24 jam untuk antisipasi jika sewaktu-waktu terjadi gangguan listrik. Konsentrasi kegiatan Festival Cap Go Meh di Singkawang kali ini berada di 3 titik lokasi, yakni di Jalan Diponegoro, Jalan Niaga, dan Stadion Kridasana tempat berlangsungnya kegiatan pentas seni dan bazar kuliner.
“Sebagai upaya antisipasi, di jalan Diponegoro, kami siagakan genset berkapasitas 50 kW, sementara di Stadion Kridasana tempat berlangsungnya kegiatan pentas seni dan bazar kuliner, kami siagakan powerbank mobile berkapasitas 250 kVA. Untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi gangguan listrik secara mendadak, telah kami siagakan Petugas Layanan Teknik yang terbagi dalam 6 tim yang siap melayani selama acara berlangsung,” jelas Agung.
Diakuinya pula, persiapan pengamanan pasokan listrik telah dilakukan oleh PLN UP3 Singkawang jauh sebelum kegiatan dilaksanakan. Upaya perawatan dan pemeliharaan jaringan serta instalasi listrik menjadi agenda rutin yang harus dilaksanakan, terutama jelang pelaksanaan kegiatan-kegiatan berskala besar seperti Festival Cap Go Meh kali ini. Untuk menjaga keandalan pasokan listrik, pihaknya juga menghimbau agar masyarakat tidak bermain layang-layang terutama yang bertali kawat karena akan menyebabkan gangguan pada jaringan listrik hingga menyebabkan padam.
Sementara itu menurut Sekretaris Panitia Festival Cap Go Meh Singkawang, Bong Cin Nen, keberhasilan pelaksanaan Festival Cap Go Meh tidak terlepas dari keandalan pasokan listrik. Untuk itu pihaknya berharap kondisi kelistrikan cukup aman selama festival dilaksanakan, sehingga masyarakat dan pengunjung dapat benar-benar menikmati berbagai kemeriahan yang ditampilkan selama festival berlangsung.
“Kondisi kelistrikan di Kota Singkawang dan sekitarnya selama ini sudah cukup baik, jarang sekali terjadi pemadaman. Namun kami tetap berharap agar selama pelaksanaan Festival Cap Go Meh listriknya juga bagus sehingga masyarakat dan pengunjung yang hadir di Singkawang ini benar-benar dapat menikmati kemeriahan yang kita hadirkan dalam Festival,” pungkas Bong.
Perayaan Cap Go Meh rutin diselenggarakan setiap tahun oleh warga keturunan Tionghoa. Perayaan ini biasanya dilaksanakan 15 hari setelah Imlek. Kota Singkawang yang terkenal sebagai pusat perayaan Cap Go Meh di Nusantara banyak menarik minat wisatawan dari dalam maupun luar negeri. Festival Cap Go Meh di Singkawang mengubah wajah kota seribu kelenteng ini menjadi semarak dan meriah, ribuan lampion warna-warni terpasang menghiasi wajah kota. Tidak hanya barisan lampion yang digantung, tetapi ada juga pawai dengan tema lampion dan dekorasi imlek.
“Perayaan Cap Go Meh ini menjadi salah satu agenda rutin pariwisata yang banyak menarik minat para wisatawan dari dalam maupun luar negeri, pastinya dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk sukses," kata GM PLN UIW Kalbar Agung Murdifi.
Untuk itu, PLN ingin memastikan kondisi sistem kelistrikan di Kota Singkawang dan sekitarnya terutama di lokasi-lokasi perayaan benar-benar aman. "Berbagai upaya telah kami lakukan untuk meningkatkan keandalan pasokan listrik,” ungkap dia.
Menurut Agung, pada tiap titik lokasi kegiatan telah disiapkan petugas yang siaga 24 jam untuk antisipasi jika sewaktu-waktu terjadi gangguan listrik. Konsentrasi kegiatan Festival Cap Go Meh di Singkawang kali ini berada di 3 titik lokasi, yakni di Jalan Diponegoro, Jalan Niaga, dan Stadion Kridasana tempat berlangsungnya kegiatan pentas seni dan bazar kuliner.
“Sebagai upaya antisipasi, di jalan Diponegoro, kami siagakan genset berkapasitas 50 kW, sementara di Stadion Kridasana tempat berlangsungnya kegiatan pentas seni dan bazar kuliner, kami siagakan powerbank mobile berkapasitas 250 kVA. Untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi gangguan listrik secara mendadak, telah kami siagakan Petugas Layanan Teknik yang terbagi dalam 6 tim yang siap melayani selama acara berlangsung,” jelas Agung.
Diakuinya pula, persiapan pengamanan pasokan listrik telah dilakukan oleh PLN UP3 Singkawang jauh sebelum kegiatan dilaksanakan. Upaya perawatan dan pemeliharaan jaringan serta instalasi listrik menjadi agenda rutin yang harus dilaksanakan, terutama jelang pelaksanaan kegiatan-kegiatan berskala besar seperti Festival Cap Go Meh kali ini. Untuk menjaga keandalan pasokan listrik, pihaknya juga menghimbau agar masyarakat tidak bermain layang-layang terutama yang bertali kawat karena akan menyebabkan gangguan pada jaringan listrik hingga menyebabkan padam.
Sementara itu menurut Sekretaris Panitia Festival Cap Go Meh Singkawang, Bong Cin Nen, keberhasilan pelaksanaan Festival Cap Go Meh tidak terlepas dari keandalan pasokan listrik. Untuk itu pihaknya berharap kondisi kelistrikan cukup aman selama festival dilaksanakan, sehingga masyarakat dan pengunjung dapat benar-benar menikmati berbagai kemeriahan yang ditampilkan selama festival berlangsung.
“Kondisi kelistrikan di Kota Singkawang dan sekitarnya selama ini sudah cukup baik, jarang sekali terjadi pemadaman. Namun kami tetap berharap agar selama pelaksanaan Festival Cap Go Meh listriknya juga bagus sehingga masyarakat dan pengunjung yang hadir di Singkawang ini benar-benar dapat menikmati kemeriahan yang kita hadirkan dalam Festival,” pungkas Bong.