Pontianak (ANTARA) - Gubernur Kalbar, Sutarmidji mengatakan berdasarkan informasi terbaru ada 13 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat di seluruh rumah sakit di provinsi itu negatif COVID-19.
"Ini merupakan kabar gembira karena berdasarkan hasil laboratorium Litbangkes Kemenkes RI, diketahui 13 Pasien Dalam Pengawasan yang dirawat di sejumlah RS di Kalbar dinyatakan negatif COVID-19," kata Sutarmidji di Pontianak, Minggu.
Dia mengatakan, dari 13 PDP tersebut, ada 2 pasien yang semula positif dan setelah 2 kali dites, hasil laboratoriumnya negatif dan dia dinyatakan sembuh.
Kemudian, untuk satu PDP yang juga semula dinyatakan positif COVID-19, kemudian setelah perawatan dan kembali di tes, hasilnya juga saat ini sudah positif. Tinggal menunggu satu kali tes lagi, dan diharapkan hasilnya kembali negatif, sehingga pasien tersebut bisa kembali pulang.
"Namun, walau pun ada tiga PDP yang hasilnya sudah negatif, tetapi ada 4 PDP yang hasil laboratoriumnya positif. Satu diantaranya ada kontak dengan pasien positif pertama yang sudah sembuh. Sampai sejauh ini, ada 2 orang PDP yang sudah meninggal dan saya sudah minta kepada Dinkes untuk menelusuri siapa saja yang pernah kontak dengan pasien positif baru ini," tuturnya.
Sutarmidji mengingatkan kepada masyarakat Kalbar, masyarakat yang sehat pun akan bisa menajdi positif jika tidak menjaga jarak dan tidak menggunakan masker saat berada disekitar orang yang terpapar virus ini.
"Terus waspada tapi jangan panik. Jika cepat ditangani tentu masih bisa diselamatkan, karena yang sudah positif saja bisa sembuh, asalkan kita optimis," katanya.
Pada kesempatan itu Sutarmidji juga menjelaskan bahwa pihaknya sudah memesan 200. 000 pcs Rapit Test, namun baru akan datang pada minggu pertama April nanti.
"Saya juga mengingatkan agar masyarakat tidak mengadakan kegiatan yang menyebabkan keramaian sementara waktu ini. Bagi yang mau nikah tunda dulu atau hanya di KUA, yang pacaran jangan dekat-dekat cukup lewat WA saja dulu," kata Sutarmdji.
Sebanyak 13 PDP di Kalbar dinyatakan negatif COVID-19
Minggu, 29 Maret 2020 19:31 WIB