Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, mulai menyalurkan paket sembako murah ke desa - desa dalam rangka membantu masyarakat di tengah wabah COVID-19.
"Alhamdulillah pada hari ini Desa Sendoyan sudah menyalurkan bantuan sembako murah dari Pemerintah Daerah Kabupaten Sambas," ujar Kepala Desa Sendoyan, Juliansyah saat dihubungi di Sambas, Kamis.
Ia menjelaskan dengan adanya operasi pasar murah atau sembako murah tentunya sangat membantu warganya dalam kondisi pandemi COVID-19 seperti sekarang ini.
"Saat ini daya beli masyarakat mulai turun. Nah, dengan adanya paket sembako murah tentu membantu masyarakat kami," papar dia.
Ia menyebutkan untuk di desanya ada sebanyak 456 paket. Dalam satu paket terdiri atas 1 kilogram gula pasir, 2 liter minyak goreng dan 30 butir telur.
"Dari 456 paket tersebut telah tersalurkan kepada 350 masyarakat yang terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan selebihnya sebanyak 106 paket untuk masyarakat umum," jelas dia.
Menurutnya, bantuan sembako murah tersebut memang tidak bisa disalurkan kepada seluruh masyarakat karena jumlahnya yang terbatas.
"Jumlah paket sembako terbatas sehingga penerima terbatas pula. Kita fokus ke masyarakat yang terdaftar di DTKS dan yang memang patut mendapatkannya," jelas dia.
Dalam pasar murah yang digelar di Kantor Desa Sendoyan, Kecamatan Sejangkung, pihaknya tetap menerapkan protokol kesehatan. Masyarakat yang mengambil paket sembako wajib mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak.
"Kita terus mengajak masyarakat untuk bersama mencegah penyebaran COVID-19 di desa kami. Semua tentu butuh peran serta masyarakat," kata dia.
Terkait data wabah COVID-19 di Kabupaten Sambas, pada Rabu, 14 Mei 2020 Bupati Sambas mengumumkan informasi resmi hasil swab Kemenkes RI di Posko Gugus Tugas Kabupaten Sambas terkait dua warga Sambas terkonfirmasi COVID-19.
Atbah pada kesempatan itu menjelaskan bahwa dua warga terkonfirmasi COVID-19 tersebut adalah suami istri. Sang suami pernah mengikuti tablig akbar di Gowa, Sulawesi Selatan.
Warga yang terkonfirmasi tersebut beralamat di Kecamatan Tebas. Sebelum diumumkan hasil swab atau 18 hari sebelumnya, dua orang tersebut sudah dilakukan rapid test dan dinyatakan reaktif.