Pontianak (ANTARA) - Asosiasi Siber Media Indonesia (AMSI) Kalimantan Barat sukses menggelar diskusi online dengan tema "Optimalisasi Sosialisasi Pilkada 2020 di era New Normal" di Pontianak, Kamis.
Pada kegiatan yang yang diselenggarakan oleh AMSI Kalbar, KPU dan Bawaslu itu menghadirkan empat narasumber nasional dan lokal antara lain, Komisioner KPU RI Viryan Aziz, Komisioner Bawaslu RI Rahmad Bagja, Ketua KPU Kalbar Ramdan Ketua Bawaslu Kalbar Ruhermansyah dan sebagai keynote speech dalam diskusi ini adalah Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji.
Kegiatan tersebut diikuti oleh anggota KPU/Bawaslu, unsur pemerintahan dan masyarakat umum serta para jurnalis baik dari Kalbar maupun luar Kalbar.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Umum AMSI Pusat, Wenseslaut Manggut mengatakan semenjak pandemi dan pemilu, AMSI telah membicarakan dengan media, termasuk dengan KPU hingga jajaran pemerintah lain di Indonesia.
"Ketika berbicara pemilu di tengah pandemi, dari sudut pandang kami pandemi ini para pengunjung media online naik 80 persen. Pengunjung media digital naiknya tinggi sekali," ungkapnya saat memberi sambutan saat diskusi tersebut, Kamis.
Menurutnya tidak saja saat pandemi, saat pemilu juga mengalami kenaikan seperti peristiwa besar di nasional atau daerah, pengunjung juga naik.
"Pesannya adalah pada saat masa masyarakat memerlukan informasi misalnya COVID-19 seperti apa, bagaimana penanganannya, publik lari ke media mainstream untuk mencari panduan," jelasnya.
Pada saat yang sama ketika pemilu dijelaskan Kak Wen panggilan akrabnya bahwa trafik naik. "Saat publik membutuhkan petunjuk, mereka mencari petunjuk itu di media massa dan mereka mencari itu di media yang jelas asal usulnya," katanya.
Diakuinya pula bahwa masyarakat memerlukan rujukan yang bisa dipercaya dalam situasi seperti sekarang seperti peristiwa besar trafik media juga loncat. "Pemilu juga kurang lebih sama, publik mencari rujukan, visi misi kandidat, partai politik," katanya lagi.
Ketua AMSI Kalbar Kundori menambahkan jika webinar ini menjadi salah satu kegiatan penting yang menjadi acuan masyarakat terkait Pilkada terutama di Kalbar.
"Dengan Pilkada 2020 yang akan dilaksanakan maka memaksimalkan kekuatan digital sehingga publik atau pemilih menggali lebih dalam program terkait kandidat," kata Kundori.