Pontianak (ANTARA) - Sebanyak 216 lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), terdiri dari 191 PAUD swasta, 24 PAUD PKK dan 1 PAUD PKK percontohan menerima Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) PAUD dari Dana Alokasi Khusus non fisik dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Bantuan untuk PAUD tersebut disalurkan dalam dua tahap, tahap pertama sebesar Rp2,8 miliar lebih," kata Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Kamis.
Dia mengatakan pemberian BOP PAUD bertujuan meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan dalam penyelenggaraan PAUD yang berkualitas. "Saya berharap penyelenggara PAUD dapat mengoptimalkan dana yang diterima untuk tercapainya tujuan tersebut," ujarnya.
Baca juga: Kemendikbud berikan dana BOS bagi sekolah swasta terdampak pandemi
Besaran bantuan masing-masing PAUD bervariasi, tergantung dari jumlah siswa. Bantuan tersebut diharapkan bisa digunakan untuk membantu proses pembelajaran daring atau online seperti operasional internet, katanya.
Selain itu, juga untuk memenuhi perlengkapan dalam rangka mengatasi COVID-19 seperti masker, sabun dan hand sanitizer. "Kita harapkan dengan bantuan tersebut operasional PAUD akan tetap berjalan," katanya.
Edi menilai PAUD memegang peranan penting sebagai tempat pendidikan dasar bagi anak usia dini dalam rangka membangun karakter dan kecerdasan anak sebelum masuk ke jenjang sekolah dasar. Diakuinya kondisi di lapangan, beberapa PAUD dari sisi sarana maupun pengelolaan sudah sesuai standar.
"Namun masih ada sebagian PAUD memanfaatkan sarana pendidikan sementara seperti menumpang rumah warga, sehingga harus dicarikan solusi agar PAUD tersebut menempati bangunan yang layak," ungkapnya.
Pihaknya sudah melakukan inventarisasi terhadap keberadaan PAUD. Bagi PAUD yang dikelola PKK, bisa dengan memanfaatkan lahan pemerintah yang tidak terpakai. "Terutama kawasan yang padat penduduk dan sebagian besar masyarakatnya berpenghasilan rendah," katanya.
Baca juga: Tiga kebijakan diluncurkan Kemendikbud untuk mahasiswa dan sekolah
Sementara itu, Kepala Sekolah PAUD Selayar, Ersi mengatakan, bantuan operasional yang diterima pihaknya tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini bantuan lebih banyak diperuntukkan untuk penanganan pandemi COVID-19 bagi siswa-siswa PAUD. "Seperti membeli alat-alat kebersihan berupa masker, hand sanitizer, tempat cuci tangan dan sebagainya," katanya.
Bantuan operasional ini, lanjutnya lagi, juga sangat membantu dalam membiayai honor para guru PAUD. Apalagi alokasi tersebut sudah dianggarkan dalam BOP PAUD, seperti diketahui bahwa di masa pandemi ini sekolah diliburkan atau belajar di rumah sehingga ada PAUD yang tidak menarik biaya SPP. "Alhamdulillah dengan adanya BOP kami bisa mengalokasikan honor guru yang mengajar di PAUD kami," katanya.
Baca juga: Pembukaan sekolah tergantung Gugus Tugas
Baca juga: Ini sikap pemerintah tentang tahun ajaran baru
Baca juga: IGI usulkan tahun ajaran baru digeser ke Januari
216 PAUD di Kalbar terima bantuan operasional dari Kemendikbud
Kamis, 2 Juli 2020 15:53 WIB