Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Landak hingga saat ini telah melakukan tes cepat COVID-19 terhadap 7.890 warga dalam rangka penanganan pandemi virus corona jenis baru itu di daerah setempat.
"Untuk Kabupaten Landak yang telah dilakukan 'rapid test' (tes cepat) sebanyak 7.890 orang dengan 678 orang dinyatakan hasil 'rapid test'-nya reaktif, yang dilakukan pemeriksaan PCR berjumlah 786 orang dan 20 dinyatakan konfirmasi dan orang yang dipantau sebagai pelaku perjalanan di Kabupaten Landak berjumlah 12.809," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Landak Vinsensius di Ngabang, Sabtu.
Meski saat ini tidak ada lagi kasus COVID-19 di Landak, pihaknya masih tetap mengaktifkan kegiatan di posko gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 di kabupaten itu.
"Kegiatan yang saat ini masih terus berjalan di antaranya melakukan disinfektan massal, melaksanakan penyelidikan epidemiologi, sosialisasi protokol pemerintah tentang pencegahan dan penularan COVID-19, menerima dan mendistribusikan bantuan yang diterima dari pihak donatur, menemukan dan merawat pasien yang diduga terinfeksi COVID-19," tuturnya.
Pemerintah Kabupaten Landak secara serius melakukan upaya penemuan dan penanganan kasus COVID-19 dengan melakukan tes cepat secara massal dan acak kepada kelompok-kelompok berisiko dan tempat-tempat publik.
Pihaknya juga masih melakukan pengambilan sampel usap nasofaring dan orofaring untuk dikirim ke laboratorium yang sudah ditunjuk oleh pemerintah untuk pemeriksaannya.
"Keseriusan tersebut juga didukung dengan kebijakan anggaran yang diprioritaskan pada pencegahan dan penanganan COVID-19," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Ketua Komisi V DPRD Provinsi Kalbar Edy R. Yacoub mengatakan saat ini pihaknya juga sedang memfokuskan pemantauan terhadap perkembangan COVID-19 di setiap daerah, termasuk Kabupaten Landak, melalui kegiatan "on the spot" Komisi V di daerah untuk membahas penanggulangan COVID-19.
"DPRD sangat proaktif dalam melakukan percepatan penanggulangan COVID-19 ini. Kami ke Kabupaten Landak ini untuk membahas penyelesaian masalah COVID-19, mungkin ada persoalan sehingga kami boleh membantu," kata dia.
Ia mengatakan bahwa sesuai fungsinya, Komisi V DPRD Provinsi Kalbar ingin mengetahui dampak sosial pandemi COVID-19.
"Pada Komisi V kita ingin mengetahui dampak sosial yang diakibatkan oleh COVID-19 ini," katanya.
Pemkab Landak tes cepat kepada 7.890 warga
Senin, 27 Juli 2020 14:26 WIB