Pontianak (ANTARA) - Bupati Landak Karolin Margret Natasa mengimbau masyarakat peladang untuk memaksimalkan bantuan alsintan yang sudah diberikan, agar masyarakat tidak lagi membakar lahan.
"Saya minta kepada peladang yang ada di Landak, sebisa mungkin untuk tidak membakar lahan saat membuka lahan. Manfaatkan lahan yang sudah ada dengan memaksimalkan bantuan Alsintan yang sudah dibagikan oleh Pemkab Landak," kata Karolin di Ngabang, Sabtu.
Menurutnya, Pemkab Landak sudah berkomitmen untuk membantu para petani dalam meningkatkan hasil pertaniannya dengan membagikan alsintan. Dikatakannya, ini sebagai salah satu upaya pemkab untuk emncegah petani membuka lahan dengan cara membakar.
Baca juga: Pemkab Landak bantu pengadaan Alsintan untuk petani
"Makanya, dalam setiap kesempatan melakukan kunjungan kerja ke desa selalu mengajak masyarakat agar tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan. Dengan tujuan dapat menekan titik hotspot, dan akibat yang terjadi ketika terjadi bencana Kebakaran Hutan dan Lahan," tuturnya.
Saat ini, dirinya mengarahkan petani untuk dapat membuka lahan dengan cara tidak membakar lahan, seperti melakukan pertanian sawah atau pun memberikan racun rumput agar dapat membuka lahan secara aman dari Karhutla.
"Kalaupun terpaksa harus dibakar, saya hanya memberikan ijin pembakaran hanya untuk tanam padi saja tidak untuk yang lainnya apalagi untuk lahan sawit, itu tidak boleh," tegasnya.
Baca juga: Pemkot Singkawang bantu alsintan untuk kelompok tani
Karolin menambahkan, Pemkab Landak sedang membuat Peraturan Bupati tentang tata cara membuka lahan dengan cara dibakar, tetapi saya meminta masyarkat agar melakukan cara lain selain membakar lahan.
Hal itu berpatokan pada Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 103 Tahun 2020 tentang Pembukaan Area Lahan Berbasis Kearifan Lokal, Pemerintah Kabupaten Landak juga akan mengeluarkan Peraturan Bupati terkait dengan hal tersebut.
"Salah satu isi dari Perbup tersebut yakni setiap kepala keluarga hanya boleh melalukan pembakaran seluas 2 hektare saja tidak boleh lebih. Selain itu, pembakaran lahan dilakukan secara bergantian dan diawasi bersama oleh masyarakat, nanti kepala desa akan menjadwalkan waktu pembakaran lahan yang sudah disetujui oleh camat dan instansi terkait. Ini akan segera kita lakukan," kata Karolin.
Baca juga: Rp8 miliar untuk Alsintan, program Landak jadikan petani yang modern
Baca juga: Distan sambas salurkan 54 alsintan
Baca juga: Daniel serahkan bantuan alsintan ke petani Ketapang