Jakarta (ANTARA) - BMW Group, yang juga membawahi merek MINI dan Rolls-Royce, melaporkan penjualan kuartal ketiganya (Juli-September) 2020 naik 8,6 persen, seolah beringsut bangkit dari dampak pandemi virus corona yang telah mengganggu bisnis sejak awal tahun.
Pada kuartal tiga ini, BMW Group telah mengirimkan 675.680 unit kendaraan ke pelanggannya di seluruh dunia, naik 8,6 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.
Meskipun kuartal ketiga naik, penjualan BMW dalam sembilan bulan pertama (Januari-September) masih mencerminkan dampak global wabah corona, dengan 1.638.316 unit, lebih rendah 21,5 persen dibanding periode sama 2019.
“Berkat jajaran model kami yang kuat, kami dapat meningkatkan penjualan kuartal ketiga (secara) tahun-ke-tahun, meskipun efek pandemi virus corona bertahan lama,” kata Pieter Nota, anggota Dewan Manajemen BMW AG, dalam pernyataannya, dikutip Minggu.
“Kami sangat senang dengan pertumbuhan penjualan hampir 50 persen pada kendaraan listrik. Hal ini membuat elektromobilitas menjadi pendorong pertumbuhan yang substansial. Kami telah mengirimkan sekitar 10.000 MINI listrik penuh sejak awal tahun.”
Pada kuartal ketiga, penjualan kendaraan BMW 9,8 persen lebih banyak (585.336 unit) dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Perusahaan ini menghasilkan momentum produk yang penting dengan model-model baru seperti BMW Seri 2 Gran Coupé, model-model BMW Seri 5 yang diperbarui dan BMW X3, yang sekarang tersedia dengan empat varian drive train yang berbeda.
Penjualan BMW naik 8,6 persen, beringsut bangkit dari dampak COVID-19
Minggu, 11 Oktober 2020 10:50 WIB