Pontianak (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengapresiasi Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) yang telah menerbitkan surat edaran Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) sebagai upaya pemerintah daerah (Pemda) untuk mewujudkan keuangan inklusif.
“Kita apresiasi komitmen Gubernur Kalbar selaku kepala daerah dengan menerbitkan surat edaran tentang Program KEJAR di Kalbar,” ujar Kepala OJK Provinsi Kalbar, Moch.Riezky F Purnomo di Pontianak, Selasa.
Program KEJAR tersebut sebagai tindak lanjut terhadap Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 2019 tentang Hari Indonesia Menabung serta dalam upaya mewujudkan keuangan inklusif di Provinsi Kalbar.
“Pemerintah Provinsi Kalbar memprioritaskan Gerakan Kalbar menabung dan berkomitmen meningkatkan inklusi dan literasi keuangan serta mendorong budaya menabung peserta didik sejak dini melalui kepemilikan rekening oleh seluruh pelajar,” jelas dia.
Ia menjelaskan melalui surat edaran, Gubernur Kalbar meminta kepada seluruh bupati dan wali kota untuk berpartisipasi aktif mewujudkan pembukaan atau kepemilikan rekening tabungan oleh peserta didik dan ikut mengkampanyekan Hari Indonesia Menabung dengan mengoptimalkan peran Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD).
“Selain itu Gubernur Kalbar juga meminta peran aktif Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalbar dalam menyukseskan program kepemilikan rekening pelajar khususnya peserta didik di MI, MTs, MA, dan santri di Pondok Pesantren. Kebijakan yang ada sekali lagi kami menyampaikan apresiasi atas komitmen Gubernur Kalbar dalam upaya menyukseskan Program KEJAR,” jelas dia.
Ia berkeyakinan dengan program tersebut bisa menciptakan dan mewujudkan target inklusi keuangan yang dicanangkan Presiden yakni sebesar 90 persen pada tahun 2024.
Selanjutnya OJK meminta dukungan dan partisipasi aktif segenap para pihak agar program dapat berjalan dengan baik sesuai target yang telah ditetapkan.
“Data kepemilikan rekening pelajar di Provinsi Kalbar hingga semester I tahun 2020 yakni 634.401 rekening dengan total nominal di rekening sebesar Rp137,62 miliar. Jumlah sekolah yang telah berpartisipasi sebanyak 987 sekolah yang tersebar di 14 kabupaten atau kota dengan 13 bank mitra,” kata dia.