Sambas (ANTARA) - Guna melakukan upaya pencegahan stunting, BKKBN Kalbar terap berkomitmen memberi pelayanan dan pembangun keluarga hingga kepada masyarakat di perbatasan Indonesia-Malaysia. Hal itu diungkapkan Kepala perwakilan BKKBN Provinsi Kalbar, Tenny Calvenny Soriton saat melakukan sosialiassi materi dan media KIE dalam rangka pencegahan stunting di masa pandemi COVID-19 di Aula Wisma Indonesia di Desa Kaliau Kecanatan Sanjingan Kabupaten Sambas, Kalbar.
Tenny mengatakan pihaknya berkomitmen untuk memberikan pelayanan hingga ke perbatasan. BKKBN akan selalu hadir kepada masyarakat karena hal ini merupakan tugas untuk melayani masyarakat dalam kondisi apapun.
Baca juga: BKKBN Kalbar dorong para Bidan agar miliki sertifikasi CTU
"Kami dari BKKBN berkomitmen untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat hingga ke perbatasan," kata Kepala perwakilan BKKBN Kalbar, Tenny Calvenny Soriton di Sambas.
Menurutnya, sejauh ini BKKBN selalu diidentikkan kepada pelayanan kontrasepsi. Namun sejatinya BKKBN juga mengurus pembangunan keluarga, kependudukan hingga pelayanan kontrasepsi. Selain itu BKKBN juga memiliki tugas untuk memberikan pemahaman dan informasi kepada masyarakat dalam upaya pencegahan stunting.
Baca juga: Tenny C Soriton sebutkan BKKBN tidak selalu identik dengan pelayanan KB
"Program pembangunan keluarga termasuk merencanakan keluarga sejak awal hingga usia dua tahun. Sementara perekonomian keluarga juga menjadi perhatian BKKBN," katanya
Sehingga ujarnya, jangan sampai ketika keluarga menjalankan program KB lalu perekonomian mereka turun.
"BKKBN bukan hanya soal pelayanan KB tapi juga memiliki fungsi pembangunan ekonomi keluarga," jelasnya.
Tenny menyebutkan terjadinya kasus stunting sangat berpengaruh untuk kualitas SDM ke depan. Karena stunting tidak bisa disembuhkan. Namun bisa dicegah dengan perencanaan keluarga sejak awal hingga anak berusia dua tahun.
Baca juga: BKKBN butuh dukungan berbagai pihak wujudkan program Bangga Kencana
Di tambahkannya untuk mencegah stunting perlu ada penerapan pola asah asih asuh, dengan disiapkan secara baik. Terlebih Sajingan Besar berbatasan dengan negara Malaysia.
"Dan untuk penyiapan SDM menjadi salah satu hal yang harus dilakukan, untuk bersaing dengan negara Malaysia," katanya.
Baca juga: Komisi IX DPR RI ajak para orangtua jangan nikahkan dini anaknya
Baca juga: Rangkul anak-anak muda Sambas cegah pengunaan narkoba dan seks bebas
Baca juga: 106 anggota GenRe Sambas dibekali program pembangunan keluarga
BKKBN Kalbar upayakan pencegahan stunting hingga ke masyarakat perbatasan
Sabtu, 28 November 2020 9:47 WIB