Kuala Lumpur (ANTARA) - Pemerintah Malaysia menyatakan Pemerintah India telah mengurangi bea masuk impor minyak sawit mentah ke negerinya dari 37.5 persen menjadi 27.5 persen.
"Pesan mengucapkan terima kasih kepada rekan saya yang juga Menteri Luar India, Subrahmanyam Jaishankar atas keputusan India kemarin yang mengurangi bea masuk impor minyak sawit mentah," ujar Menteri Luar Negeri Malaysia, Hishamuddin Hussein di Kuala Lumpur, Sabtu.
Politikus UMNO ini mengatakan keputusan tersebut diharapkan meningkatkan jumlah ekspor minyak sawit ke India sekaligus berupaya meningkatkan lagi harga minyak sawit mentah di negara Malaysia.
"Wisma Putra (Kementrian Luar Negeri) akan terus berusaha yang terbaik demi kepentingan lebih 500.000 pekebun kecil sawit, anggota keluarga serta komunitas setempat," katanya.
Hishamuddin juga mengomentari harga buah tandan segar (BTS) dan minyak sawit mentah (MSM) berada pada paras tinggi.
"Ketua MPOB (Lembaga Minyak Sawit Malaysia) Datuk Ahmad Jazlan Yaakub sendiri menyatakan diantara faktor peningkatan ini ialah karena permintaan tinggi dari pembeli termasuklah China dan India," katanya.
Hishamuddin mengatakan hal tersebut serah dengan hasil pertemuannya dengan Menteri Luar China, Wang Yi pada awal Oktober yang membawa kepada persetujuan China untuk membeli 1.7 juta ton minyak sawit Malaysia hingga tahun 2023.
"Ini juga sejajar dengan pernyataan saya sebelum ini bahwa Wisma Putra akan manfaatkan hubungan dengan India yang kembali pulih untuk meningkatkan ekspor minyak sawit ke sana," katanya.
Minggu lalu, ujar dia, pihaknya juga telah menyuarakan kepada Perwakilan Uni Eropa agar berhenti mendiskriminasi minyak sawit negara dengan adanya Sertifikasi Minyak Sawit Berkelanjutan Malaysia (MSPO).
India kurangi bea masuk sawit Malaysia jadi 27,5 persen
Minggu, 29 November 2020 11:06 WIB