Kapuas Hulu (ANTARA) - Aksi golput warga Dusun Geruguk Desa Kumang Jaya Kecamatan Empanang daerah perbatasan Indonesia-Malaysia wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat pada 9 Desember 2020 Pilkada serentak sempat menjadi sorotan publik karena belum adanya pembangunan listrik di daerah tersebut.
"Keluhan masyarakat belum adanya pembangunan listrik khusus Dusun Geruguk itu memang benar, proposal usulan daerah tersebut sudah kami terima, namun terbentur dengan keterbatasan anggaran," kata Manager PT PLN Putussibau Andrew, kepada ANTARA, di Putussibau Ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu, Senin.
Diakui Andrew, saat ini memang sedang dilaksanakan pembangunan listrik menuju pusat Kecamatan Puring Kencana dan sejumlah dusun di Desa Kumang Jaya Kecamatan Empanang.
Baca juga: Warga golput, TPS Geruguk Empanang Kalbar hanya 11 suara yang tercoblos
Baca juga: PLN siapkan interkoneksi sistem kelistrikan Kalbar-Kalteng
Namun, karena jarak Dusun Geruguk sekitar enam kilometer dari simpang Kecamatan Empanang, sehingga anggaran tahun ini belum mampu untuk membangun jaringan listrik ke dusun tersebut.
"Dua dusun di Desa Kumang Jaya sudah selesai, untuk Dusun Geruguk belum bisa terbangun karena anggaran terbatas, kami sedang membangun listrik untuk pusat Kecamatan Puring Kencana yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia," ucap Andrew.
Menurut dia, proposal usulan Desa Kumang Jaya termasuk Dusun Geruguk pun sebenarnya sudah di sampaikan, tetapi terbentur anggaran karena memang jarak Dusun Geruguk ke simpang empat Kecamatan Empanang sekitar enam kilometer.
"Untuk listrik sejumlah dusun di Desa Kumang Jaya Kecamatan Empanang dan Kecamatan Puring Kencana akan menyala pada awal Tahun 2021, karena proses pekerjaan belum selesai," jelas Andrew.
Baca juga: Warga Dusun Geruguk golput, ini sikap Bupati Kapuas Hulu
Baca juga: Warga perbatasan Aruk optimis pertumbuhan ekonomi meningkat
Ia pun berharap untuk Dusun Geruguk dapat di bangun Tahun 2021, karena memang memerlukan anggaran cukup besar mengingat jarak Dusun Geruguk yang cukup jauh dari simpang empat Empanang.
"Tetapi saya tidak berani berjanji, yang jelas dengan aksi golput Dusun Geruguk semoga mendatangkan hikmah, karena juga sudah menjadi sorotan pemerintah pusat, mudah-mudahan harapan masyarakat bisa terpenuhi," kata Andrew.
Sementara itu, Kepala Desa Kumang Jaya Titus mengatakan Dusun Geruguk merupakan pusat Desa Kumang Jaya, dengan belum adanya listrik masyarakat merasa dianaktirikan.
"Khusus Dusun Geruguk itu sudah beberapa kali menyampaikan usulan baik itu ke PLN Putussibau mau pun Pontianak, tetapi pihak PLN beralasan terbentur keterbatasan anggaran," kata Titus.
Dengan mencuatnya persoalan listrik Dusun Geruguk dengan aksi golput masyarakat pada Pilkada serentak 2020 lalu, Titus berharap dapat menjadi perhatian serius pemerintah.
"Kami akan terus berjuang agar Dusun Geruguk teraliri listrik seperti layaknya dusun-dusun dan daerah lainnya di Indonesia," pinta Titus.
Baca juga: Masyarakat perbatasan di Aruk bangga nikmati listrik PLN 24 jam
Baca juga: Produktivitas perajin perbatasan meningkat berkat hadirnya listrik dari PLN
Baca juga: KPU Kapuas Hulu: Warga golput, petugas TPS 01 Geruguk tetap nyoblos
Masalah listrik alasan golput Dusun Geruguk PLN sebut terbentur anggaran
Senin, 14 Desember 2020 12:26 WIB
Khusus Dusun Geruguk itu sudah beberapa kali menyampaikan usulan baik itu ke PLN Putussibau mau pun Pontianak, tetapi pihak PLN beralasan terbentur keterbatasan anggaran