Pontianak (ANTARA) - Terminal Antar Lintas Batas Negara (ALBN), Sei Ambawang di Kubu Raya, Kalimantan Barat perketat penerapan protokol kesehatan (prokes) seiring dengan meningkatnya jumlah penumpang menjelang akhir tahun.
"Penerapan prokes tentu menjadi perhatian dalam rangka menjamin keamanan dan keselamatan penumpang bus. Prokes COVID-19 tetap dijalankan dan diperketat dengan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, pengecekan suhu dan ada bilik sterilisasi untuk setiap penumpang yang akan menaiki bus,” ujar Kepala Satuan Pelaksana ALBN Sei Ambawang, Kristianto di Kubu Raya, Rabu.
Pada sisi lain, pihaknya juga melaksanakan pemeriksaan persyaratan teknis dan laik jalan kendaraan bermotor sejak tanggal 16 Desember 2020 yang lalu.
"Inspeksi keselamatan atau ramp check ini biasanya dilakukan guna persiapan angkutan yang dilakukan secara rutin setiap tahunnya," kata dia.
Ia mengatakan bahwa liburan akhir tahun dimanfaatkan oleh masyarakat Kalimantan Barat untuk melakukan perjalanan jauh dengan menggunakan angkutan darat. Pengguna jasa angkutan darat yang naik cukup signifikan.
Terminal ALBN Sui Ambawang mencatat pada bulan Juli 2020, ada lebih dari 400 perjalanan, baik keberangkatan maupun kedatangan dengan dengan penumpang lebih dari 6000 orang. Angka ini naik pada bulan Desember, yang mana jumlah perjalanan baik keberangkatan maupun kedatangan total lebih dari 400 perjalanan, dengan jumlah penumpang lebih dari 8.000 orang.
"Mengingat tingginya jumlah penumpang di akhir tahun ini maka jauh-jauh hari dibentuk Posko Nataru. Seperti biasa, setiap menjelang hari-hari raya besar, BPTD (Balai Pengelola Transportasi Darat) Wilayah XIV Pontianak-Kalbar, Khususnya terminal ALBN Sei Ambawang menggelar Posko Nataru 2020/21. Posko Nataru, dilaksanakan pada H-7 sampai dengan H+7," kata dia.
Hingga kini ALBN yang berlokasi di Kecamatan Sungai Ambawang, Kubu Raya itu, melayani dua jenis dari tiga jenis angkutan. Kedua jenis angkutan yang beroperasi itu adalah Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) dengan tujuan Sintang Nangah Pinoh, Putussibau, dan Ketapang; serta Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dengan tujuan Palangkaraya dan Pangkalanbun.
"Sementara untuk rute Antar Lintas Batas Negara (ALBN) atau luar negeri, hingga kini belum beroperasi setelah pandemi berlangsung sejak Maret lalu," kata dia.
Sementara itu, Kepala bidang Organisasi Himpunan Pramuwisata Indonesia Kalimantan Barat, Fahroollyadi memastikan khusus kendaraan maksimum di isi 50-70 persen saja dan wajib menggunakan masker dan atau face shield. Berdasarkan panduan new normal untuk pramuwisata, kata dia, harus dipastikan bus dalam kondisi prima, termasuk driver dan Co driver dalam kondisi lrima sebelum melaksanakan tour. Ketersediaan air bersih di toilet bus, cairan pembersih tangan, dan tempat duduk yang berjarak, juga menjadi salah satu prasayarat.
“Kalau ada kegiatan, peserta juga harus mengisi form self assesment saat kedatangan atau memulai kegiatan wisata,” tambahnya.