Pontianak (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalbar pada 2020 mencapai 67,66 dan angka tersebut meski tumbuh namun mengalami perlambatan dampak pandemi COVID-19.
"IPM Kalbar pada 2020 capai 67,66 alami perlambatan pertumbuhan. Pandemi COVID-19 telah membawa sedikit perubahan dalam pencapaian pembangunan manusia Kalbar. IPM tahun 2020 tercatat sebesar 67,66 atau tumbuh 0,01 persen, melambat dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya," ujar Kepala BPS Kalbar, Moh, Wahyu Yulianto di Pontianak, Senin.
Ia menjelaskan bahwa dalam satu dekade ini, pembangunan manusia di Kalbar terus mengalami kemajuan. IPM Kalbar meningkat dari 61,97 pada tahun 2010 menjadi 67,65 pada tahun 2019. Selama periode tersebut, IPM Kalbar rata-rata tumbuh sebesar 0,92 persen per tahun.
"Kembali, dengan capaian 2020 lalu rata-rata pertumbuhan IPM tahun 2010-2020 menjadi turun dampak pandemi COVID-19 dan hanya sebesar 0,84 persen per tahun," jelas dia.
Perlambatan capaian IPM tahun 2020 disebabkan oleh menurunnya pertumbuhan komponen pengeluaran per kapita per tahun yang disesuaikan. Sedangkan komponen lainnya masih tetap tumbuh positif. Pada dimensi Umur Panjang dan Hidup Sehat Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH) yang merepresentasikan dimensi umur panjang dan hidup sehat terus meningkat dari tahun ke tahun.
Selama periode 2010 hingga 2020, Kalbar telah berhasil meningkatkan UHH sebesar 1,63 tahun atau rata-rata tumbuh sebesar 0,21 persen per tahun. Pada tahun 2010, UHH saat lahir di Kalbar hanya sebesar 69,06 tahun, dan pada tahun 2020 telah mencapai 70,69 tahun.
Dimensi pengetahuan pada IPM dibentuk oleh dua indikator, yaitu Harapan Lama Sekolah (HLS) penduduk usia 7 tahun dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) penduduk usia 25 tahun ke atas. Kedua indikator ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2010 hingga 2020, HLS di Kalbar telah meningkat sebesar 1,1 tahun, sementara RLS meningkat 1,81 tahun.
Dimensi terakhir yang mewakili kualitas hidup manusia adalah standar hidup layak yang direpresentasikan oleh pengeluaran per kapita (atas harga konstan 2012) yang disesuaikan. Pada tahun 2020, pengeluaran per kapita yang disesuaikan masyarakat Kalbar mencapai Rp8,930 juta per tahun, turun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 1,52 persen. Penurunan pengeluaran per kapita yang disesuaikan merupakan kejadian kali pertama sejak IPM dihitung dengan metode baru.
Pertumbuhan IPM Kalbar melambat dampak pandemi
Senin, 4 Januari 2021 17:12 WIB