Jakarta (ANTARA) - Media sosial Twitter dihebohkan dengan sejumlah unggahan tentang "banjir darah" yang berlangsung di Pekalongan, Jawa Tengah, pada Sabtu (6/2).
Narasi soal banjir darah tersebut turut dibagikan oleh akun @alisyarief. Pengguna Twitter itu juga menyematkan foto yang memperlihatkan tiga pengguna motor sedang melintasi genangan air berwarna merah.
Akun @Raj4Purwa, dengan 17.200 pengikut di Twitter, pun ikut mencuitkan narasi banjir tersebut. Unggahannya bahkan telah dibagikan ulang sebanyak 122 kali dan disukai 464 pengguna lainnya.
Namun, benarkah ada banjir darah di Pekalongan, Jawa Tengah?
Penjelasan:
Sebanyak 20 kelurahan di Kota Pekalongan memang dilaporkan terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 30-70 centimeter pada Sabtu (6/2), mengacu berita ANTARA.
Hujan deras yang terus mengguyur Kota Pekalongan sejak Jumat (5/2) malam hingga Sabtu (6/2) pagi menjadi penyebab air meluap dari saluran air. Salah satunya di Kelurahan Jenggot, Pekalongan Selatan, yang menjadi lokasi banjir air merah.
Di Kelurahan Jenggot, Kecamatan Pekalongan Selatan, terdapat ratusan pelaku usaha batik. Air banjir menjadi merah lantaran tercampur dengan pewarna batik. Selain warna merah, sejumlah unggahan di media sosial juga menunjukkan air banjir di Pekalongan berwarna hijau dan kuning.
Dari penjelasan tersebut didapatkan kesimpulan, narasi banjir darah di Pekalongan merupakan hoaks.
Klaim: Banjir darah di Pekalongan
Rating: Salah/Disinformasi