Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalbar melalui Dinas Pangan Peternakan dan Kesehatan menekan kenaikan harga telur ayam ras saat Ramadhan, yang sudah menembus Rp30.000 per kilogram, dengan Gelar Pasar Murah (GPM).
"Kami telah melakukan GPM dan untuk kali ini menyasar Pasar Flamboyan di Kota Pontianak. Antusias masyarakat dalam GPM tinggi karena harga lebih murah," kata Kepala Dinas Pangan Peternakan dan Kesehatan Kalbar Munsif di Pontianak, Rabu.
Ia menjelaskan GPM telur ayam ras diputuskan melalui rapat koordinasi dengan Dinas Perdagangan Kalbar, perwakilan asosiasi peternak ayam atau Pinsar Kalbar dan perwakilan perhimpunan peternak ayam peternak telur Kalbar.
"Pertemuan tersebut disepakati bahwa kebutuhan telur untuk bazar diprioritaskan dan disiapkan oleh Pinsar atau PPAP Kalbar. Apabila stok dari keduanya tidak mencukupi maka pilihan terakhir akan dimasukkan telur dari luar Kalbar. Dalam GPM sebanyak 5 ton telur dan sepenuhnya disuplai Pinsar. Untuk biaya angkut dan bongkar muat disubsidi oleh Pemerintah Provinsi Kalbar," kata dia.
Menurutnya, dengan GPM, masyarakat mendapatkan telur ayam ras segar dengan harga yang ekonomis yaitu lebih murah Rp5.000 per kilogram dari harga di pasar yang saat ini Rp30.000 per kilogram.
"Masyarakat Kota Pontianak terutama ibu-ibu rumah tangga bisa berhemat belanja telur untuk beragam keperluan di Ramadhan ini," katanya.
Dengan GPM, tambahnya, diharapkan bisa menjaga harga telur ayam ras, sehingga secara bertahap harga kembali turun.
"Kita berharap harga segera turun kembali. Untuk stok masih aman sehingga masyarakat untuk memenuhi telur tidak perlu panik," katanya.
Pemprov Kalbar tekan kenaikan harga telur dengan gelar pasar murah
Rabu, 28 April 2021 15:21 WIB