Pontianak (ANTARA) - Wali Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, Edi Rusdi Kamtono menilai, kenaikan sejumlah kebutuhan pokok menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H di kota itu masih dalam taraf wajar dan terkendali.
"Dari dari hasil pantauan saya hari ini, memang ada sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan harga namun masih dalam taraf wajar," kata Edi Rusdi Kamtono usai meninjau di kawasan Pasar Flamboyan Pontianak, Sabtu.
Dia menjelaskan, kenaikan berbagai kebutuhan pokok itu, seperti harga ayam ras dari Rp23 ribu per kilogram menjadi Rp25 ribu per kilogram, kemudian daging sapi segar Rp125 ribu hingga Rp130 ribu per kilogram.
Sementara, lanjutnya lagi, harga daging sapi beku Rp90 ribu per kilogram, sedangkan komoditas cabai yang sempat mengalami kenaikan harga beberapa waktu lalu, sekarang mulai berangsur turun berkisar Rp65 ribu per kilogram hingga Rp45 ribu kilogram. Ia memastikan untuk stok bahan pangan menjelang perayaan Idul Fitri sangat mencukupi.
"Mudah-mudahan dengan harga yang terkendali masyarakat akan semakin lebih nyaman dan semangat untuk merayakan Ramadhan dan Idul Fitri," kata Edi.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Pontianak, Junaidi, mengatakan, dari pantauan pihaknya di pasar-pasar tradisional, harga kebutuhan pokok hingga saat ini masih terbilang normal.
"Bahkan menjelang Idul Fitri biasanya terjadi kenaikan harga, justru kondisi sekarang ini masih dalam batas wajar. Untuk stok pangan dipastikan tersedia cukup hingga menjelang Idul Fitri," katanya.
Sebelumnya, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak telah menggelar rapat koordinasi High Level Meeting untuk membahas langkah antisipasi agar tidak terjadi lonjakan harga jelang bulan Ramadhan maupun Idul Fitri.
TPID juga telah melakukan monitoring harga kebutuhan pokok di pasar-pasar tradisional serta ketersediaan stok di tingkat distributor. Formulasi kebijakan juga dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kenaikan harga kebutuhan pokok yang diluar dugaan.