Pontianak (ANTARA) - Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kabupaten Sambas, H. Uray Hendy Wijaya dalam rilis tertulisnya menyatakan Kabupaten Sambas optimis akan mampu mencapai target dalam penyerapan Pendataan Keluarga tahun 2021 atau PK21 hingga tanggal 31 Mei nanti.
"Walau dengan berbagai kendala ditambah lagi saat ini masih dalam masa pandemi COVID-19, kami berkat kerja keras para petugas data di lapangan dan pihak terkait lainnya akan mampu mencapai target pencapaian penyerapan data keluarga pasa PK21ini," kata Kepada DP3AP2KB Kabupaten Sambas, H. Uray Hendy Wijaya, Selasa.
Ia mengatakan saat ini berdasarkan jumlah Keluarga atau KK yang terimput dalam server PK21 pertanggal 20 Mei 2021, Kabupaten Sambas telah mengumpulkan data sebanyak 60.507 KK atau 57,64 persen terhadap target Computer-Assisted Personal Interview (CAPI) dan atau 34,59 persen terhadap total target yang telah ditentukan.
Dijelaskan Hendy, adapun beberapa hal yang menjadi kendala dalam pelaksanaan PK21 di Kabupaten Sambas antara lain pelaksanaan survei PK21 yang bertepatan dengan Bulan Ramadhan (Puasa), dan Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah. Sehingga masyarakat umumnya disibukkan dengan berbagai aktivitas menyambut dan melaksanakan ibadah puasa dan Hari Raya Idul Fitri termasuk kader pendata sehingga mempengaruhi cakupan responden yang sudah menjadi target.
Kemudian, pelaksanaan survei PK21 masih dalam cengkeraman Pandemi COVID-19, apalagi dengan adanya penerapan Pembatasan Sosial Kegiatan Masyarakat berskala Mikro (PSBM), sangat membatasi ruang gerak kader dan responden yang menjadi target.
Permasalahan Information Technology (IT), server dan aplikasi pada seluler kader pendata. Dimana, kemampuan Server BKKBN terbatas, sehingga data hasil survey CAPI tidak semua bisa diinput secara keseluruhan sehingga harus menunggu antrian, hal ini memperlambat waktu peng-inputan.
"Data yang diiinput dari smartphone kader pendata hilang, sehingga kader harus menginput ulang data survey. Selain itu ada juga data CAPI yang diinput di server kadang kadang ter-log out sendiri dari aplikasi akibat dari validasi sistem yang yang terlalu lama, sehingga data hilang," ujarnya.
Hendry mengatakan dalam mengatasi hal itu, mitigasi dan penanggulangan terhadap berbagai kendala telah dilakukan dengan cara konsultasi dan bimbingan dari BKKBN pusat, Perwakilan dan Kabupaten.
"Sampai saat ini Hasil Rekap Pendataan Keluarga sampai dengan tanggal 21 Mei 2021 oleh BKKBN Perwakilan Kalimantan Barat mencapai 57,75 persen atau sebesar 101.307 KK dari target 174.946 KK. Dan mudah-mudah kami mampu mencapai target penyerapan data PK21 hingga 31 Mei mendatang," tutupnya.