Jakarta (ANTARA) - Bos tim Mercedes Toto Wolff, di Grand Prix Styria pada Sabtu mengakui Red Bull memiliki mobil balap yang lebih cepat, setelah tim juara dunia bertahan itu gagal mengamankan pole position untuk keempat kalinya secara beruntun musim ini.
Red Bull merebut dua pole position di Styria dan Prancis, setelah dua pole diamankan Charles Leclerc untuk Ferrari di Monako dan Azerbaijan, dan tampil sebagai favorit juara di Red Bull Ring akhir pekan ini.
Max Verstappen, yang mengamankan pole untuk Red Bull di sirkuit kandangnya, mengantongi keunggulan 12 poin atas juara dunia tujuh kali Lewis Hamilton setelah tujuh balapan, sedangkan Red Bull memuncaki klasemen konstruktor dengan berjarak 37 poin dari Mercedes.
"Bukan rahasia, ada suatu tren. Mereka memiliki paket yang lebih kencang saat ini," kata Wolff, setelah babak kualifikasi seperti dikutip Reuters.
"Kami perlu memanfaatkan alat dan kecerdasan kami untuk memahami mobil kami, setup, ban, dan apa yang diperlukan untuk digunakan dan kemudian kami tak boleh melakukan kesalahan.
"Saya yakin apabila kami mampu menata itu semua dengan benar, kami bisa memenangi kejuaraan ini," katanya pula.
Wolff mengatakan Mercedes saat ini akan terus fokus pengembangan mobil tahun depan.
Perombakan besar-besaran regulasi akan diterapkan pada 2022 yang berpotensi mengubah hierarki tim kompetitor dan Mercedes ingin mengawali era baru itu dengan kuat.
"Kami terus berpegang pada prinsip kami untuk mengerahkan sumber daya kami untuk 2022, dengan semua konsekuensi yang bisa timbul pada 2021," kata Wolff.
"Tapi ini adalah tujuan jangka panjang, kami tidak mengincar satu balapan atau hasil tunggal, tapi mencoba mengoptimalkan setiap tahunnya. Dan dengan itu, kami harus melakukan yang terbaik dengan paket kami," katanya lagi.
Mercedes telah memenangi seluruh titel juara dunia sejak 2014, ketika era mesin turbo hybrid V6 dimulai, dan belum pernah kalah dalam empat balapan beruntun sejak 2013.
Hamilton, yang bakal start dari P2 pada Minggu, mengatakan Red Bull memiliki keunggulan sekitar seperempat detik dari laju mobil Mercedes.
"Saya rasa kami tidak memiliki bekal kecepatan untuk menyalip mereka, itu pasti, tapi kami mungkin bisa bertahan," kata dia lagi.