Sukadana (ANTARA) - Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kayong Utara Noorhabib menceritakan manfaat besar usai dirinya di vaksin sebanyak dua kali oleh petugas kesehatan setempat.
Manfaat tersebut terutama saat dirinya dinyatakan positif COVID-19 bersama istrinya pada bulan April lalu melalui hasil PCR dan swab antigen.
"Hasil dari rumah sakit Viral load saya hanya 19 sedangkan istri saya lebih tinggi, terjadi perbedaan yang signifikan dan kenapa ini bisa terjadi saya tanya dengan petugas kesehatan, pengaruhnya karena saya sudah di vaksin sebanyak 2 kali sementara istri saya waktu itu masih belum di vaksin," jelasnya di Sukadana, Rabu.
Menurut pria paruh baya ini, saat ia dinyatakan positif COVID-19, ia mengidap komorbid dengan 4 penyakit sekaligus seperti hipertensi, asam urat, asam lambung dan kolesterol.
Namun manfaat ia sudah di vaksin sejak bulan Januari silam membuat tubuhnya tidak mengalami efek yang berat saat dinyatakan positif corona.
"Jadi seharusnya saya lebih rentan dari istri saya karena saya ada penyakit bawaan, karena saya sudah di vaksin paling tidak di tubuh saya sudah ada kekebalan tubuhnya,"kata dia.
Ia menceritakan saat menjalani isolasi mandiri bersama istri tercinta, mendapat pemantauan dan pengawasan dari pihak rumah sakit setempat dan tim satgas COVID-19.
Ia tidak mengalami gejala yang berarti dibandingkan dengan istrinya yang tidak memiliki penyakit bawaan namun memiliki gejala yang yang terbilang berat seperti sesak nafas dan hilang rasa indra penciuman dan badan terasa pegal - pegal.
"Saya isolasi mandiri saya merasakan ada satu hal yang diluar kebiasaan saya, yaitu pada saat itu saya mengalami perasaan ingin buang air melebihi kebisaan setiap hari. Dari pagi sampai malam lebih dari 30 kali sehingga saya sempat drop tekanan darah saya jauh menurun saat itu," kata dia.
"Tetapi untuk istri saya yang dialaminya kehilangan indra penciuman ada gejala sesak nafas. Berjalan dari kamar ke WC hanya berjarak kurang 6 meter dia kadang harus 4 kali berhenti, kalau lagi sholat pada rakaat pertama masih bisa berdiri, rakaat kedua sudah tidak bisa lagi, diganti dengan duduk saja dia,badannya juga terasa pegal - pegal," ujar dia.
Untuk itu ia menghimbau kepada masyarakat agar menjaga kesehatan dan lebih mawas diri karena menurutnya, virus corona itu memang benar adanya. Sebagai langkah ikhtiar menurutnya, vaksinasi anti COVID-19 sangat baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh di tengah pandemi yang semakin sulit dikendalikan.
"Vaksin tidak menjamin 100 persen paling tidak kita ada kekebalan di dalam tubuh," kata dia.
Saat ini menurutnya Kayong Utara sudah masuk zona oranye terhitung sejak tanggal 3 Agustus 2020 dan masuk PPKM level 2 sehingga semua pihak harus bahu membahu untuk menanggulangi kondisi saat ini.
"Saya mengimbau kepada masyarakat Kayong Utara agar benar-benar dapat menerapkan 5 M yaitu mencuci tangan, menajga jarak, memakai masker, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas," kata dia.