Pontianak (ANTARA) - Sebanyak 45 siswa kelas XI dari berbagai SMA di Kota Singkawang, Kalimantan Barat mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di SMA Negeri 1 Singkawang.
"Pelaksanaan ANBK ini sudah dimulai sejak 27-28 September 2021 untuk periode 1, sedangkan periode 2 dimulai dari 29-30 September 2021," kata Kepala SMA Negeri 1 Singkawang yang juga ketua penyelenggara ANBK itu, Mukhaerifin, di Singkawang, Rabu.
Dia menjelaskan ANBK sudah dimulai sejak 2020 diperuntukkan siswa kelas XI dengan salah satu tujuan memetakan sekolah. Hasil asesmen nasional bukan merupakan ujian akhir untuk SMA.
"Mereka ini dipilih langsung dari pusat (Kemendikbudristek, red.) secara acak sehingga dari semua SMA di Kota Singkawang terdapatlah sebanyak 45 siswa yang utama ditambah lima siswa sebagai cadangan," tuturnya.
Baca juga: 220 SMK di Kalimantan Barat ikuti Asesmen Nasional
Pada ANBK periode pertama, katanya, ada satu siswa sedang sakit sehingga diganti satu orang lainnya dari cadangan. Pengambilan cadangan secara otomatis dilakukan Kemendikbudristek.
"Rencananya ke depan, kita akan mengusulkan ke pusat khusus untuk cadangan bisa ditentukan dari daerah, mengingat yang cadangan ini tidak selalu 'standby' di sekolah apabila masih dalam kondisi pandemi COVID-19," katanya.
Menurut dia, ada dua cara yang dipakai untuk pelaksanaan ANBK, yaitu daring dan luring di satu tempat.
Agar pelaksanaan lancar, pihaknya harus menyiapkan server internet sendiri. Hal itu untuk mengantisipasi gangguan, seperti menyangkut jaringan internet dan pemadaman listrik.
Baca juga: Disdikbud Kalbar ajak pemda sukseskan asesmen nasional
"Jadi hasil ANBK ini kita simpan dulu di server, barulah selanjutnya ditransfer ke pusat," katanya.
Ia mengatakan pelaksanaan ANBK dengan pengawasan secara silang. Artinya, pengawas ANBK di SMA Negeri 1 Singkawang berasal dari sekolah lain atau bukan diawasi guru SMA Negeri 1 Singkawang.
"Jadi pelaksanaannya sama seperti pelaksanaan Ujian Nasional," tuturnya.
Dia meminta semua guru SMA Negeri 1 Singkawang, khususnya yang sudah terdaftar di Dapodik, mengikuti asesmen. Kepala sekolah juga menjalani asesmen.
Dia berharap, hasil ANBK bisa mendorong para pemangku kepentingan, utamanya guru, meningkatkan kegiatan belajar mengajar sehingga sewaktu memberikan pengajaran betul-betul sesuai dengan kompetensi.
"Sehingga mengajar itu kesannya tidak hanya sekadar tatap muka dengan siswa, menyampaikan materi, ulangan, dan sebagainya, tapi betul-betul guru itu mempersiapkan hal-hal seperti itu, supaya dia memahami apa yang dia baca dan mengetahui apa hasilnya yang ia baca, sehingga tercapailah literasi dan numerasi," katanya.