Pontianak (ANTARA) - Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Barat Urai Muhani menyebutkan 222 SMK, baik negeri maupun swasta, kini mengikuti Asesmen Nasional (AN).
"Namun hanya 220 sekolah yang siap ikut. Alasannya (dua sekolah) karena belum memiliki kelengkapan data lantaran sekolah baru. Faktor lainnya jumlah siswa yang belum mencukupi," kata Urai di Pontianak, Jumat.
Dia menjelaskan, untuk pelaksanaan AN sudah dimulai sejak tanggal 20 September 2021. Lembaga pendidikan yang pertama kali menggelar AN adalah sekolah menengah kejuruan.
Baca juga: Disdikbud Kalbar ajak pemda sukseskan asesmen nasional
Terkait hal tersebut, Urai memastikan pelaksanaan berjalan lancar. Pihaknya langsung mengganti provider begitu didapatkan informasi jika jaringan Telkomsel mengalami gangguan. Namun, dari pelaksanaan itu ada dua sekolah yang tertinggal dua sesi.
Kondisi itu disebabkan kerusakan server. Dua sekolah yang tertinggal itu akan dilaporkan untuk mengikuti sesi susulan. "Semuanya berjalan lancar dan belum ada keluhan dari pihak sekolah," tuturnya.
Selain itu ada satu sekolah yang harus menumpang untuk pelaksanaan AN, yakni SMK Negeri Badau, Kapuas Hulu. Faktornya karena terkendala masalah jaringan. Begitu juga dengan lokasi sekolah.
"Jarak dari PLBN ke sekolah ini sekitar 8 KM, sehingga pelaksanaan Asesmen Nasional menumpang di SMK N 2 Putussibau," sebut Wakil Ketua Asesmen Nasional Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Barat ini.
Urai melanjutkan Asesmen Nasional digelar selama dua hari. Sesi pelaksanaan sesuai dengan kemampuan server di sekolah. Sebagai contoh di SMKN 5 Pontianak, pelaksanaan Asesmen Nasional dibagi dalam tiga sesi.
Baca juga: Bung Tomo minta Dinas Pendidikan tunda pembelajaran tatap muka
Ia menambahkan pihaknya sudah lama menyosialisasikan pelaksanaan Asesmen Nasional ini kepada orang tua dan siswa. Apalagi penentuan keikutsertaan dalam Asesmen Nasional dilakukan secara acak.
"Sejauh ini tidak ada masalah, baik pada orang tua maupun siswa," katanya.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Barat Mujiono menambahkan ada sekolah yang harus menumpang dalam pelaksanaan Asesmen Nasional yang disebabkan tidak memadainya infrastruktur sekolah.
Selain di daerah perbatasan dilanjutkan ada satu sekolah di kawasan Kecamatan Mandor yang juga menumpang dalam pelaksanaan Asesmen Nasional.
Meski demikian ia juga memastikan keseluruhan pelaksanaannya berjalan lancar. Pihaknya sudah menghubung sekolah-sekolah di kabupaten/kota yang menggelar Asesmen Nasional. Sejauh ini dari laporan yang diterima pihaknya tidak ada kendala berarti dalam pelaksanaan Asesmen Nasional.
"Secara keseluruhan tidak ada masalah. Jika hanya satu dua nama siswa yang tak muncul bisa diwakilkan. kecuali data satu sekolah tidak muncul maka akan diulang," kata Ketua Asesmen Nasional (AN) Kalbar ini.
Baca juga: Dinas Pendidikan Singkawang gunakan dana PEN Rp50 miliar untuk pengadaan mebeler
Baca juga: Dinas Pendidikan Kubu Raya siapkan pendataan ujian SMP 2021
Baca juga: Disdik Kubu Raya ajak guru ubah cara mengajar