Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungan kerjanya ke Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara), Selasa, menyusuri jalanan untuk menyapa masyarakat menggunakan kendaraan taktis P6 ATAV V1 milik Pasukan Pengamanan Presiden, bukan menggunakan mobil sedan seperti biasanya.
Rantis P6 ATAV V1 merupakan kendaraan milik TNI yang dirakit di dalam negeri dan telah diproduksi secara massal.
Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Tri Budi Utomo dalam keterangan Biro Pers Sekretariat Presiden, diterima di Jakarta, Selasa, mengatakan Presiden ingin memperkenalkan kendaraan serang taktis yang diproduksi di dalam negeri.
“Kita tahu bahwa Presiden ingin selalu memperkenalkan produk lokal, mulai dari minuman, makanan, sepatu, jaket, hingga motor custom. Kali ini Presiden memperkenalkan kendaraan serang taktis hasil rakitan dalam negeri, kecuali mesin ya,” ujar Tri Budi.
Mayjen Tri mengatakan Presiden Jokowi juga ingin lebih dekat dengan rakyat dalam setiap kunjungannya ke daerah.
“Dalam setiap kunjungan kerja ke daerah, Presiden selalu menyapa masyarakat. Namun Presiden merasa bila dari mobil yang biasa digunakan masih terasa ada sekat. Dengan mobil yang agak terbuka, Presiden berharap masyarakat merasakan kedekatan tersebut,” kata dia.
Menyinggung masalah keamanan Presiden karena mobil tersebut semi terbuka, Mayjen Tri mengatakan bahwa seluruh lapisan bodi dari mobil tersebut adalah baja antipeluru.
“Bagian depan juga menggunakan kaca antipeluru,” ujar Mayjen Tri.
Selain itu, kata Tri, rantis tersebut memiliki kemampuan mendeteksi arah tembakan musuh dengan teknologi Gunshot Detection System.
“Teknologi ini dikenal dengan Gunshot Detection System yang dipasang pada bagian belakang P6 ATAV,” kata Mayjen Tri.
Sedangkan kerangka mobil tersebut terbuat dari rangka pipa baja yang mengelilingi seluruh kendaraan.
“Rangka pipa baja untuk melindungi dari benturan jika terjadi kecelakaan,” ujar Mayjen Tri pula.