Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo menargetkan PT Garuda Indonesia Tbk akan bergabung dengan Holding BUMN PT Aviasi Pariwisata Indonesia/Aviata (Persero) pada 2023.
"Kami harapkan restrukturisasi Garuda akan cepat tuntas dan selesai, sehingga mereka akan masuk menjadi bagian Aviata ke depan," kata Kartika dalam acara peluncuran logo baru Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dan peringatan Hari Santri Nasional 2021 di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan penggabungan pada holding pariwisata tersebut akan melalui tiga tahap di mana tahap pertama telah terselesaikan pada triwulan III-2021, tahap kedua pada triwulan IV-2021, dan tahap ketiga di 2023.
Baca juga: Tiga Perusahaan BUMN calon Holding Jasa Survei selaraskan RKAP 2022
Tahap pertama telah berhasil menggabungkan PT Hotel Indonesia Natour (HIN), PT Sarinah (Persero), PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, dan PT Taman Wisata Candi (TWC).
Kemudian, sambung Kartika, proses inbreng PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) pada tahap kedua.
"ITDC akan menyusul pada triwulan IV-2021 pascaproses penyertaan modal negara (PMN) sebagai persero," ucap dia.
Selanjutnya, kata dia, barulah Garuda akan bergabung dengan Aviata pada tahap ketiga setelah proses restrukturisasi selesai.
Baca juga: Lowongan kerja di PTPN Holding, berikut jurusan yang dibutuhkan
Saat dibentuk, Aviata digagas untuk bisa membangun peningkatan kontribusi sektor pariwisata, namun saat COVID-19 tugas holding BUMN tersebut diatur ulang agar bisa melakukan restrukturisasi pascapandemi.
Selain melakukan restrukturisasi, pria yang akrab dipanggil Tiko tersebut pun menjelaskan fokus Aviata saat ini yaitu turut menyelenggarakan kegiatan besar yang diharapkan bisa menjadi katalis untuk pemulihan sektor pariwisata Indonesia.
Salah satunya, yakni kegiatan World Superbike di Mandalika pada November 2021 yang akan menjadi awal pemulihan sektor pariwisata dan bisa menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru pasca pandemi COVID-19.
Baca juga: Buruan, ada lowongan kerja di PTPN Holding
Baca juga: Mafia alkes, sub-holding, dan akhlak
Baca juga: Cuaca buruk, lima penerbangan alami "holding" di Supadio