Jakarta (ANTARA) - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menggandeng PT. PLN (Persero) untuk memastikan seluruh desa dapat aliran listrik pada 2024.
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar mengatakan pemenuhan kebutuhan listrik di desa akan sangat membantu peningkatan produktivitas BUMDesa dan BUMDesa Bersama, Usaha Kecil dan Menengah (UKM), serta usaha warga dan kelompok usaha di desa.
"Kalau listrik masuk ke seluruh desa, mencakup semua rumah tangga di desa, warga desa menikmati manfaatnya, warga akan lebih menghasilkan barang dan jasa,” ujar Halim Iskandar dalam sambutannya saat penandatanganan nota kesepahaman kerja sama Kemendes PDTT dan PT PLN di Stones Legian, Bali, Senin.
Pada tahun 2019, data dari Kemendes PDTT menunjukkan bahwa ada 1.667 desa atau 2,5 persen desa yang mencakup 258.252 keluarga sama sekali tidak memiliki fasilitas kelistrikan, sebagian besar tersebar di Papua.
"Ini yang akan dijangkau PLN sampai dengan tahun 2024", kata Gus Halim, sapaan akrab Halim Iskandar, dikutip dari siaran pers.
Dia berharap PLN dalam waktu dekat dapat segera meningkatkan dan mendukung ketersediaan listrik perdesaan terutama di daerah terdepan, terpencil, dan terluar (3T).
Menurutnya, kawasan 3T layak dijadikan prioritas karena menjadi etalase Indonesia di hadapan negara-negara tetangga.
"Kalau targetnya semua desa teraliri listrik di 2024, maka khusus 3T bisalah di 2023 terang semua," katanya.
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menyatakan dukungannya terhadap program-program Kemendes PDTT dengan meningkatkan ketersediaan infrastruktur listrik desa dan kebutuhan listrik bagi BUMDes dan BUMDes Bersama.
Menurut dia, ketersediaan listrik akan sangat membantu peningkatan kualitas hidup dan ekonomi masyarakat di perdesaan.
"Kami berkomitmen untuk membantu pemberdayaan masyarakat perdesaan di seluruh Indonesia," ujar Zulkifli.
Kemendes PDTT - PLN pastikan 100 persen desa dialiri listrik
Selasa, 26 Oktober 2021 5:21 WIB