Pontianak, (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji mengharapkan Program Smart KKN Digital yang dilaksanakan oleh Universitas Tanjungpura bersama Telkom dapat mendukung dan mengembangkan usaha desa atau start up terutama secara digital di desa.
"Hal ini sejalan dengan program Desa Mandiri yang kita gencarkan saat ini. Saya berharap program ini dapat mendukung pengembangan usaha di tingkat desa dengan digitalisasi," kata Sutarmidji di Pontianak, Jumat.
Dia mengatakan, dengan program tersebut mahasiswa melakukan pengabdian kepada masyarakat selama satu semester. "Harapan dengan hal itu kemandirian desa terwujud," tuturnya.
Sutarmidji menjelaskan, beberapa desa akan kesulitan untuk menjadi desa mandiri jika tidak ada kekompakan masyarakat desa setempat. Kemudian, dana desa harus digunakan untuk membiayai 54 indikator menuju status desa mandiri.
"Desa mandiri akan sulit dicapai karena adanya provokator. Seperti desa tertinggal yang justru mendapatkan anggaran tambahan dan ada kepala desa yang tidak mau mengubah status desanya menjadi desa mandiri dikarenakan dana desanya menjadi berkurang," katanya.
Menurutnya, pada awal masa kepemimpinan sebagai Gubernur, Kalbar hanya memiliki satu desa mandiri dari 2.031 desa.
"Dalam waktu 3 tahun, Kalbar bisa mempunyai 385 desa mandiri dan sudah tidak ada lagi status desa sangat tertinggal," kata Sutarmijdi.
Di sisi lain, sebanyak 252 desa di Kalbar belum dialiri listrik. Dan 164 desa diantaranya tidak bisa dialiri listrik konvensional.
"164 desa tersebut harus dialiri listrik menggunakan solar cell dan sudah 2 kali bermasalah. Maka dari itu, kami merekomendasikan BUMDes untuk mengelola," kata dia.
Pada kesempatan yang sama, Wamendes PDTT Budi Arie Setiadi mengatakan untuk membangun desa harus terarah dan terukur sesuai dengan target IDM.
"Semua berdasarkan tolak ukur yang sudah jelas. Maka dari itu, perlu memenuhi 54 indikator IDM untuk menuju status desa mandiri," kata Budi.
Untuk itu, dirinya mengajak anak-anak muda untuk memberdayakan desa tempat tinggal mereka agar menjadi desa yang maju dan kreatif.
"Semakin banyak anak muda di desa, semakin banyak juga potensi yang dapat dikembangkan di desa tersebut. Anak muda juga menjadi lebih kreatif," katanya.