Edi Robana (53), salah seorang penerima paket sembako tak kuasa menahan rasa harunya saat menerima bantuan. Warga desa Sukaharja Ketapang, yang tidak memiliki pekerjaan tetap ini mengaku sangat bersyukur atas bantuan yang telah diberikan.
“Semenjak sakit, saya tidak memiliki pekerjaan tetap. Penghasilan saya jadi tidak menentu karena pekerjaan pun serabutan. Bantuan ini sangat berarti buat saya. Terima kasih saya ucapkan kepada YBM PLN Ketapang atas perhatian dan bantuannya,” tutur Edi, sambil menyeka air matanya.
Senada, Mustiko Wantoro (46), warga Desa Kalinilam Ketapang, mengungkapkan kebahagiaannya saat menerima bantuan. Pria yang sehari-harinya berjualan di Lapangan Sepakat ini mengaku sangat terbantu, apalagi selama kondisi pandemi yang membuat penghasilannya menjadi kian tidak menentu.
"Rasa syukur dan terima kasih kami sampaikan kepada YBM PLN Ketapang yang telah memberikan bantuan paket sembako ini, semoga Allah Azza wa Jalla membalas amal seluruh Karyawan PLN, serta dimudahkan dalam melayani masyarakat," ungkap Mustiko.
Manajer PLN UP3 Ketapang, Sanggam Robaga Parsaoran Sinaga, menjelaskan bahwa bingkisan ini merupakan zakat dari para pegawai PLN yang dipungut sebesar 2,5% dari penghasilan tiap bulannya, dan disalurkan melalui YBM PLN.
"Bantuan ini merupakan zakat dari pegawai PLN UP3 Ketapang yang dipungut sebesar 2,5 % dari penghasilan setiap bulannya. Dana ini dihimpun dan disalurkan oleh YBM kepada masyarakat yang berhak menerimanya," ujar Sanggam.
Lebih lanjut Ia berharap, melalui bantuan yang diberikan dapat sedikit membantu masyarakat kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Selain dalam bentuk paket sembako, YBM PLN secara rutin juga menyalurkan bantuan melalui berbagai program kesehatan, pendidikan dan modal usaha.
