Pontianak (ANTARA) - Aktivis lingkungan Kalbar, Deman Huri dalam Pandu Digital Daring Membangun Desa di Era Digital mendukung pengolahan hutan di sekitar desa agar bisa menghasilkan manfaat bagi penduduk sekitar
"Di Kalbar sebagian besar sektor kehutanan masih ada yang belum tersentuh, seperti banyak desa yang di sekitar hutan tetapi belum melihat akan manfaatnya," ujarnya di Pontianak, Selasa
Nilai hasil hutan di Kalbar sangat tinggi akan manfaatnya bagi negara maupun desa sekitarnya. Hal inilah yang membuat aktivis lingkungan Kalbar ini ingin membuka mata desa maupun pemerintah Kalbar agar dapat memanfaatkan hasilnya tanpa merusak.. Ekonomi di Indonesia belum dimaksimalkan karena penduduknya lebih memilih menggunakan produk luar negeri yang menurutnya lebih keren dibandingkan hasil hutannya.
"Sesungguhnya di hutan kita ada buah ranti yang bisa digunakan untuk beberapa macam penyakit tetapi masyarakat Indonesia lebih memilih menggunakan produk industri luar negeri yang menurut mereka lebih keren jika memakainya," katanya menambahkan.
Di Indonesia hutan yang dikelola hanya 25 persen saja untuk komersial. Padahal, ujar dia, Indonesia memiliki 4 ribu jenis kayu yang bisa dikelola tetapi baru seribu kayu yang dimanfaatkan untuk keperluan komersial.
"Kayu yang diolah akan dijual belikan untuk pemanfaatan lebih besar lagi. Maka dari itu pembayaran sekarang sudah mulai digital karena mengikuti perkembangan zaman," jelas dia
Sementara itu, Direktur Pemberdayaan Informatika, Bonifasius WP, menambahkan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Kominfo membuat program transaksi digital.
"Program transaksi digital dibuat agar meningkatkan kualitas SDA supaya masyarakat dapat memahami digital yang akan meningkatkan ekonomi masyarakat," ujar dia.
Aktivis lingkungan Kalbar dukung pengolahan hutan sekitar desa
Selasa, 2 November 2021 8:03 WIB